Tidur Kurang Dari Lima Jam Merupakan Ancaman Serius bagi Kesehatan Anda

- 7 Maret 2024, 05:30 WIB
Ilustrasi - seorang wanita yang kurang tidur
Ilustrasi - seorang wanita yang kurang tidur /PIXABAY

BOLTIM NEWS - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa risiko terkena diabetes tipe dua meningkat secara signifikan bagi seseorang yang tidur kurang dari lima jam dalam sehari, bahkan bagi mereka yang telah menerapkan pola makan sehat.

Merujuk pada laporan Medical Daily pada Rabu, penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Uppsala dan dipublikasikan di JAMA Network Open menunjukkan bahwa risiko diabetes akibat kurang tidur tidak dapat sepenuhnya dicegah hanya dengan mengadopsi pola makan yang sehat.
"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa durasi tidur yang singkat setiap hari secara berulang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe dua, sementara kebiasaan diet sehat seperti makan buah dan sayuran secara teratur dapat mengurangi risikonya," kata anggota tim peneliti, Diana Noga.
 
"Namun, masih belum pasti apakah orang yang memiliki durasi tidur terlalu pendek dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe dua dengan makan sehat," tambahnya.
Data untuk penelitian ini diambil dari UK Biobank, yang mencatat respons kesehatan dan gaya hidup para peserta serta melakukan pemetaan genetik.
 
Selama lebih dari satu dekade, tim peneliti terus memantau data peserta dan menemukan hubungan antara tidur selama tiga hingga lima jam dengan risiko diabetes tipe dua. Meskipun pola makan sehat dapat mengurangi risiko, peneliti menyoroti bahwa orang yang menerapkan pola makan sehat namun tidur kurang dari enam jam per hari masih memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe dua.
"Temuan ini menunjukkan bahwa menerapkan diet sehat kemungkinan tidak mengurangi risiko diabetes tipe dua bagi mereka yang memiliki kebiasaan durasi tidur pendek," tulis tim peneliti dalam publikasi penelitiannya.
Christian Benedict, seorang anggota tim peneliti, menyatakan bahwa hasil penelitian ini menegaskan pentingnya tidur yang cukup sebagai faktor penting dalam menjaga kesehatan.
 
Dia menambahkan bahwa efek kurang tidur dapat berbeda-beda antara individu, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika dan kebutuhan tidur yang unik untuk setiap orang.***
 
 

Editor: Faruk Langaru

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x