Presiden Jokowi Resmikan Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RSP-PU

- 6 Mei 2024, 15:38 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RSP-PU), di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin 6 Mei 2024.
Presiden Jokowi saat meresmikan Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RSP-PU), di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin 6 Mei 2024. /Foto: Humas Setkab/Jay

BOLTIM NEWS - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), meresmikan Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU), di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin 6 Mei 2024.

Presiden mengatakan, pemenuhan dokter spesialis akan mendukung bonus demografi Indonesia yang diperkirakan terjadi pada 10-15 tahun ke depan. Ia menyatakan, ketika bonus demografi terwujud maka Indonesia akan memiliki 68 persen penduduk usia produktif.

Baca Juga: Buka Musrenbangnas 2024, Presiden Jokowi Minta Penggunaan Anggaran Tepat Sasaran

“Tetapi, 68 persen usia produktif itu percuma, akan percuma kalau kesehatannya tidak baik. Oleh sebab itu, betul-betul, mati-matian kita harus menyiapkan ini, harus merencanakan ini, harus merombak hal-hal yang kurang, harus kita perbaiki, semuanya,” ujar Jokowi.

Presiden menyampaikan sangat senang, dalam enam bulan alat kesehatan yang dikirimkan sangat berguna di rumah sakit dan puskesmas yang ada di daerah, seperti MRI, sudah ada mammogram, sudah ada cath lab.

Namun, dalam menangani dokter spesialis yang masih sangat kurang, Kepala Negara menegaskan perlu adanya terobosan untuk memperbanyak dokter spesialis yang sangat dibutuhkan oleh penduduk di provinsi-provinsi kepulauan seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Penyusunan RKP Tahun 2025, Jokowi: Jangan Sampai Pusat ke Kanan Daerah ke Kiri

“Tadi disampaikan oleh Menteri Kesehatan, ada 24 fakultas kedokteran dan ada 420 rumah sakit. Oleh sebab itu, dua mesin ini harus dijalankan bersama-sama agar segera menghasilkan dokter spesialis yang sebanyak-banyaknya dengan standar-standar internasional,” terangnya.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa saat ini Indonesia hanya mampu menghasilkan 2.700 dokter spesialis, sedangkan kebutuhan saat ini 29 ribu dokter spesialis.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah