Tinjau Banjir Jepara dan Demak, Pj Gubernur Jateng Minta Tanggul Sungai Dievaluasi

18 Maret 2024, 23:51 WIB
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Jepara dan Kabupaten Demak, Senin 18 Maret 2024. /Foto: Jatengprov.go.id

BOLTIM NEWS - Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, meninjau lokasi banjir di Kabupaten Jepara dan Kabupaten Demak, Senin 18 Maret 2024.

Tinjauan ke lokasi tersebut dilakukan bersama dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Komisi VIII DPR.

Baca Juga: 9 Daerah di Jateng Berstatus Tanggap Darurat Bencana, Nana Minta Tingkatkan Kewaspadaan

Saat di Demak, Nana bersama rombongan memeriksa langsung kondisi tanggul Sungai Wulan yang jebol. Banjir di daerah tersebut masih ada yang lebih dari satu meter. Ini merupakan kejadian banjir kedua di tempat yang sama. Bahkan, banjir kali ini juga merambah ke Kabupaten Kudus.

Nana mengatakan, penanganan atas kejadian banjir baik di Demak maupun Jepara sudah dilakukan, dengan mengevakuasi pengungsi.

“Tempat pengungsian di Demak dan Kudus ada sekitar puluhan tempat pengungsian,” ujar Nana.

Ia memberkan, setiap terjadi bencana, langkah pertama yang selalu dilakukan adalah mengevakuasi masyarakat. Hal itu dilakukan terhadap warga terdampak, baik di Jepara maupun di Demak.

Baca Juga: Dinilai Berhasil, Pj Gubernur Jateng Minta TMC Diperpanjang Sampai Tanggul Jebol Berhasil Ditutup

Disebutkan, Pemprov Jateng bersama BNPB, BPBD, TNI, Polri dan instansi lainnya, juga sudah menyiapkan berbagai pelayanan untuk pengungsi. Mulai dari dapur umum, posko kesehatan, logistik, dan semua kebutuhan dasar masyarakat.

“Di sini masyarakat juga sudah banyak yang kembali ke rumah, karena sudah surut. Tanggul juga akan ditutup dalam waktu dua hari,” jelasnya.

Menurut Nana, seluruh tanggul sungai yang ada di Jateng perlu dievaluasi. Hal itu sebagai langkah antisipasi tanggul jebol, akibat tidak menahan kuat debit udara yang tinggi. Sebab, berdasarkan data kejadian banjir dalam 10 hari terakhir di Jateng, salah satu penyebabnya adalah jebolnya tanggul sungai atau bendungan. Misalnya kejadian di Kabupaten Pekalongan, Grobogan, Demak, dan Jepara.

“Tanggul-tanggul yang ada akan dievaluasi, dan secara bertahap akan melakukan perbaikan,” kata Nana.

Baca Juga: Antisipasi Anthrax, Pemprov Jateng Distribusikan 21.000 Dosis Vaksin

Disampaikan, evaluasi itu perlu dilakukan, mengingat berdasarkan informasi BMKG, cuaca di Jateng selama sepekan ke depan masih berpotensi hujan ekstrem. Oleh karena itu, tanggul sungai perlu diperkuat.

Selain evaluasi tanggul-tanggul, imbuhnya, langkah lain adalah teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang saat ini sudah dilakukan, sampai lokasi banjir benar-benar surut atau tanggul selesai ditutup.

Sementara itu, Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan, banjir di Jepara, dan di Karanganyar Demak, sama-sama disebabkan oleh jebolnya tanggul Daerah Aliran Sungai (DAS) Wulan.

Kejadian di Demak ini, tambahnya, menjadi perhatian serius karena tidak berfungsinya Jalur Pantura.

Baca Juga: Unik, Masjid Saka Tunggal di Cikakak Banyumas Kerap Dikerumuni Kera

“Kita sudah punya pengalaman langsung menangani banjir serupa di tempat yang sama. Cuma karena debit airnya lebih tinggi, sehingga terkesan terdampak lebih luas,” jelas Suharyanto.

Ia pun akan terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, untuk memperbaiki tanggul-tanggul sungai. Jangan sampai ada lagi tanggul yang tidak kuat, sehingga tidak mampu menahan debit air sungai yang tinggi.***

Editor: Gazali Ligawa

Sumber: Jatengprov.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler