Antisipasi Anthrax, Pemprov Jateng Distribusikan 21.000 Dosis Vaksin

- 18 Maret 2024, 21:54 WIB
Pemerintah Provinsi Jateng mendistribusikan 21.000 dosis vaksin Anthrax di Wonogiri, Klaten dan Sukoharjo. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Anthrax, yang terjadi di Gunung Kidul dan Sleman, baru-baru ini.
Pemerintah Provinsi Jateng mendistribusikan 21.000 dosis vaksin Anthrax di Wonogiri, Klaten dan Sukoharjo. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Anthrax, yang terjadi di Gunung Kidul dan Sleman, baru-baru ini. /Foto: Jatengprov.go.id

BERITA BOLTIM - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendistribusikan 21.000 dosis vaksin Anthrax di Wonogiri, Klaten dan Sukoharjo. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Anthrax yang terjadi di Gunung Kidul dan Sleman, baru-baru ini.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto mengatakan, pendistribusian vaksin antraks dilakukan secara bertahap ke tiga kabupaten itu. Langkah antisipasi tersebut dilakukan untuk melindungi ternak maupun peternak, mengingat penyakit itu bersifat zoonosis atau dapat menular dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Unik, Masjid Saka Tunggal di Cikakak Banyumas Kerap Dikerumuni Kera

“Total vaksin yang diterima adalah 21.000 dosis. Untuk Klaten dan Sukoharjo masing-masing 5.000 dosis, sedangkan Wonogiri 8.000 dosis yang telah diserahkan. Ini ditambah juga 3.000 dosis, masing-masing 1.000 dosis untuk wilayah ketiga itu,” ujar Agus, Senin 18 Maret 2024.

Ia menyebutkan, vaksinasi prioritas dilakukan untuk ternak yang ada di perbatasan Gunung Kidul dan Sleman. Vaksinasi telah dilakukan sejak minggu lalu, seperti yang dilakukan di Desa Kerten, Katekan, Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, yang berbatasan langsung dengan Gunung Kidul.

Selain vaksin, juga diserahkan bantuan desinfektan untuk ketiga wilayah tersebut. Dengan upaya itu, diharapkan mampu menyekat persebaran kasus antraks, agar tidak menjangkit di Jateng.

Baca Juga: 9 Daerah di Jateng Berstatus Tanggap Darurat Bencana, Nana Minta Tingkatkan Kewaspadaan

Agus mengungkapkan, berdasarkan Data Disnakkeswan Jateng, hingga kini Jateng masih dinyatakan bebas Anthrax. Meski demikian, kasus tersebut pernah terjadi di provinsi ini beberapa waktu lalu. Diantaranya, pada tahun 1990 di Kabupaten Klaten, 1991 Kabupaten Semarang, 1991 dan 1992 Kota Surakarta. Selain itu, wilayah Boyolali juga pernah terjangkit Anthrax pada tahun 1990 hingga 1992, dan terakhir tahun 2012. Adapula Karanganyar pada tahun 1992, Kabupaten Pati pada tahun 2007, Kabupaten Sragen pada tahun 2010 dan 2011, serta Kabupaten Wonogiri.

“Kabupaten yang berbatasan dengan Gunung Kidul harus tetap waspada, dengan melakukan vaksinasi dan desinfeksi di pasar hewan maupun rumah potong hewan,” imbuh Agus.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah