Buka Kongres KMHDI, Jokowi Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek Ekonomi Hijau

31 Agustus 2023, 00:42 WIB
Presiden Jokowi membuka Kongres Nasional Mahasabha XIII KMHDI tahun 2023, di Universitas Tadulako, Kota Palu, Provinsi Sulteng, Rabu 30 Agustus 2023. /Foto: Instagram @jokowi

BN, Pikiran Rakyat - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres Nasional (Mahasabha) XIII Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) tahun 2023. Kegiatan tersebut digelar di Universitas Tadulako, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu 30 Agustus 2023.

Pada kesempatan itu, pucuck pimpinan nusantara  mendorong para mahasiswa untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) guna mendukung transformasi menuju ke ekonomi hijau atau green economy.

Baca Juga: Pendaftaran Seleksi CASN 2023 Segera Dibuka, Calon Pelamar Diimbau Hal ini

“Dalam mendukung momentum transformasi ekonomi hijau ini, saya minta KMHDI untuk mempersiapkan diri, mempelajari ilmu pengetahuannya. Pelajari mengenai carbon trading, pelajari mengenai carbon market, pelajari mengenai climate entrepreneurship, pelajari mengenai waste recycling, pelajari mengenai battery technology,” ujar Jokowi.

Presiden  juga mendorong perguruan tinggi untuk beradaptasi dengan perubahan dunia yang begitu cepat, termasuk kebutuhan untuk pengembangan ekonomi hijau.

Baca Juga: Program Sekolah Gratis Jateng, Jokowi Puji Ganjar Pranowo

“Kalau masih kita fakultasnya masih fakultas ekonomi, fakultasnya masih fakultas teknik, fakultas masih fakultas apa lagi, sosial politik, dunia perubahannya sudah sangat cepat sekali, jadi kita semuanya memang harus memiliki inovasi dan keinginan untuk menyongsong perubahan-perubahan itu,” terangnya.

Ia mengatakan, saat ini hampir semua negara berbondong-bondong untuk melakukan transformasi ke ekonomi hijau yang dapat mengurangi dampak dari perubahan iklim.

Baca Juga: Tak Ikut Aturan Pemerintah, Jokowi Ancam Tutup Industri Bandel Pemicu Polusi

“Ekonomi dunia sekarang transformasi ke green economy, pembiayaan, pendanaan, sekarang juga sama larinya ke untuk terutama industri-industri yang green, green industries. Penggunaan energi juga sama, beralih semuanya ke green energy, karena kita semua ingin mengurangi dampak dari perubahan iklim,” beber presiden.Kepala Negara menyebutkan, transformasi menuju ekonomi hijau memberikan tantangan sekaligus membuka peluang bagi Indonesia yang memiliki potensi besar mulai dari energi panas bumi hingga air.

“Kita memiliki 434 ribu energi hijau, baik itu yang namanya geotermal 24 ribu megawatt, hydropower (sungai), karena kita memiliki 4.400 sungai, potensinya 95 ribu megawatt, solar panel (matahari) lebih besar lagi, kita memiliki potensi 169 ribu megawatt, angin kita juga memiliki beberapa provinsi di Sulawesi sudah kita coba, hasilnya juga baik, kita memiliki 68 ribu megawatt. Inilah potensi yang kita miliki sehingga akan menarik investasi,” jelasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Harga Komoditas Pangan di Pasar Grogolan Baru Pekalongan

Selain itu, kata presiden, pemerintah juga tengah membangun kawasan industri hijau atau green industrial park di Kalimantan Utara. Kawasan seluas 30 ribu hektare itu menggunakan energi hidro dari Sungai Kayan.

“Kekuatan ini kalau kita gunakan betul, ini akan menjadi sebuah kekuatan negara kita. Karena negara lain tidak memiliki potensi energi yang seperti tadi saya sampaikan, sebesar itu, 434 ribu megawatt itu adalah kekuatan besar. Oleh sebab itu, kewajiban kita bersama untuk selalu terus konsisten terhadap visi negara, utamanya visi taktis strategi besar dalam bersaing dengan negara-negara lain,” ucapnya.

Baca Juga: Jelang KTT ke-43 ASEAN, Imigrasi Soekarno-Hatta Siapkan Fasilitas Khusus Perlintasan Delegasi

Pada momentum itu, presiden juga meminta para kader KMHDI untuk menjaga keseimbangan hubungan manusia dan alam yang dinilainya sejalan dengan ajaran Hindu Tri Hita Karana.

“Tri Hita Karana salah satunya adalah palemahan, kesempurnaan hubungan manusia dengan alam. Ini yang sering dilupakan, terlupakan dalam kehidupan modern kita. Kita berpikir seakan-akan alam baik-baik saja, tapi tahu-tahu datang gelombang panas di hampir sebagian negara di dunia ini,” tutur Jokowi.

Baca Juga: Keberhasilan Keketuaan ASEAN 2023 Tingkatkan Reputasi Indonesia

Presiden pun meminta anggota KMHDI untuk berperan aktif dalam menjaga alam sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim.

“Saya titip KMHDI sosialisasikan mengenai jaga hutan, jaga air, pengelolaan sampah, terutama sampah plastik, mengurangi polusi, sudah mulai menjadi problem besar kita polusi saat ini,” tandasnya.

Diketahui, pada kegiatan itu, Presiden Jokowi didampingi, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneng) Pratikno, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati.***

Editor: Gazali Ligawa

Tags

Terkini

Terpopuler