Presiden Jokowi dan PM Kishida Bahas Kemitraan Indonesia-Jepang

20 Mei 2023, 18:08 WIB
Presiden Jokowi dan PM Jepang Fumio Kishida melakukan pertemuan bilateral di Hiroshima, Jepang /Foto: BPMI Setpres/Laily

BN, Pikiran Rakyat - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Sabtu 20 Mei 2023.

Pada kesempatan itu, Kepala Negara menyampaikan apresiasi atas undangan dari pemerintah Jepang untuk Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima.

Baca Juga: Presiden Jokowi dan PM Inggris Gelar Pertemuan Bilateral

“Yang Mulia, terima kasih atas undangan KTT G7. Jepang adalah mitra penting dan strategi Indonesia. Saya kesulitan untuk meningkatkan kemitraan kita agar lebih luas dan konkret,” ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Setkab.

Dalam pertemuan tersebut, presiden juga membahas beberapa hal terkait peningkatan kemitraan kedua negara, salah satunya mengenai Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Indonesia berharap masalah terkait IJEPA dapat diselesaikan pada September 2023 mendatang.

“Karena ini sudah berjalan lama. Penghapusan tarif produk tuna kaleng, perluasan bidang kerja PMI di sektor pariwisata dan industri, dan implementasi pembangunan kapasitas,” terangnya.

Baca Juga: Bertemu PM Kanada, Presiden Jokowi Bahas Kerja Sama Ekonomi

Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Kishida juga membahas mengenai perdagangan Indonesia-Jepang. Menurutnya, Indonesia telah memberikan keleluasaan untuk produk pertanian dari Fukushima.

“Saya minta keleluasaan Jepang terkait perluasan akses buah tropis Indonesia, termasuk mangga,” ungkap presiden.

Sedangkan terkait investasi, presiden mengatakan bahwa diperlukan percepatan terkait penyelesaian proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) di Indonesia. Ia mengusulkan agar dilakukan penunjukan langsung kantor pos Jepang.

“Terkait pembangunan IKN, saya menyambut baik perang 5 Nota Kesepahaman dengan JICA, JBIC, JCODE, JIBH dan UR,” tegasnya.

Hal lain yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah terkait transisi energi. Presiden menyebutkan, Indonesia mendorong percepatan realisasi komitmen Jepang sebesar 500 juta Dolar AS untuk teknologi rendah karbon dan percepatan penghentian PLTU, serta implementasi kesepakatan bisnis oleh PLN, Pupuk Indonesia, Pertamina, dengan mitra Jepang sebagai upaya mencapai emisi nol bersih.

Baca Juga: Gelar Pertemuan Bilateral, Indonesia-Brasil Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

Kemudian terkait Myanmar, ia mengatakan bahwa diperlukan dukungan Jepang untuk melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui AHA Center serta implementasi AOIP melalui partisipasi di Forum Infrastruktur Indo-Pasifik ASEAN.

Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Direktur Asia Timur, Kementerian Luar Negeri RI, Santo Darmosumarto.***

Editor: Gazali Ligawa

Tags

Terkini

Terpopuler