PPP Mengaku Siap Menyambut Prabowo dan Gerindra Jika Kemungkinan Berkunjung ke Kantor DPP PPP!

- 24 Maret 2024, 16:39 WIB
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta,
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi saat ditemui di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, /Dok: Antara/

BOLTIM NEWS – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberi sinyal positif dengan membuka pintu bagi kemungkinan kedatangan calon presiden terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto, beserta Partai Gerindra ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, menekankan pentingnya silaturahmi dalam ajaran agama Islam yang dapat membuka pintu rejeki, sehingga dia menyatakan kesiapannya untuk menyambut kedatangan para kader Gerindra, terutama Prabowo, ke markas PPP dengan penuh kebanggaan dan rasa terhormat.

"Sampai saat ini posisi kami menunggu, kami tidak membatasi siapa yang mau bersilaturahmi. Siapa pun boleh ke PPP, apalagi Prabowo dan Partai Gerindra," ujar pria yang akrab disapa Awiek tersebut di Gedung MK, Jakarta, Sabtu (23/3/2024).

Baca Juga: Pilih Jakarta atau Jabar? Ini kata Ridwan Kamil Jika Nantinya Bertarung di Pilkada 2024

Sejauh ini, kata Awiek, telah terjadi komunikasi informal antar petinggi partai mengenai pertemuan PPP dengan Gerindra. Tetapi dari pernyataan pihak Gerindra, kata dia, telah terdapat keinginan untuk bersilaturahmi ke PPP.

Dengan adanya rencana silaturahmi dari Partai Gerindra tersebut, Awiek mengaku belum mau berandai-andai tentang rencana ke depannya, terutama terkait dengan posisi PPP yang merupakan salah satu partai pendukung Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pasalnya, kata dia, PPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK. Jika putusan MK sudah keluar mengenai sengketa pemilu, dirinya menuturkan PPP baru akan memutuskan rencana selanjutnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno tak Patah Semangat, Dia Optimis Lewat Gugatan ke MK PPP Bisa Masuk Parlemen

"Saya kira soal silaturahmi, komunikasi politik, itu baik-baik saja. Itulah indahnya demokrasi di Indonesia," tuturnya.

Awiek menegaskan dalam demokrasi, seluruh pihak boleh bersaing dan berkontestasi, tetapi tidak boleh memiliki dendam. Setelah pemilu selesai, ia menekankan agar seluruh pihak bisa berdamai dan membangun NKRI untuk kemajuan bangsa.

Dengan demikian, sambung dia, silaturahmi politik maupun komunikasi politik antar elemen bangsa merupakan hal yang baik serta merupakan pengajaran demokrasi beradab bagi rakyat Indonesia.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x