TPN Sebut Ganjar-Mahfud Bisa Atasi Mahasiswa yang tak Bisa Bayar Uang Kuliah Seperti Pinjol di ITB

- 31 Januari 2024, 22:13 WIB
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gedung High End, Jakarta memberikan keterangan kepada media
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gedung High End, Jakarta memberikan keterangan kepada media /Foto: ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/

BOLTIM NEWS - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa calon presiden dan wakil presiden nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki komitmen atasi mahasiswa yang tidak mampu membayar uang kuliah agar tak perlu menggunakan pinjaman online (pinjol) seperti terjadi di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Hal ini disampaikan Arsjad sebagai respons atas ramainya kabar penggunaan layanan Danacita untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) di ITB).

"Mas Ganjar sudah buat satu komitmen yang mengatakan satu sarjana satu keluarga miskin," ujar Arsjad di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga: Hujan Tiba-tiba berhenti Ketika SSM Orasi Politik, Lapangan Gogaluman Tutuyan Nyaris Tenggelam!

Menurutnya, pendidikan itu harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana diamanatkan Konstitusi undang-undang dasar (UUD) Negara Republik Indonesia tahun 1945.

"Ini jelas sekali simbolik bahwa kita ingin menekankan bahwa pendidikan itu harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Selain itu, Arsjad menyebutkan pendidikan gratis juga meliputi sekolah 12 tahun, SMK, vokasi, politeknik dan universitas. Hal inilah menjadi kunci membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk Indonesia Maju.

"Pendidikan itu sangatlah penting dan bagian daripada yang menjadi visi misi dan program yang di-push oleh Mas Ganjar dan Prof Mahfud," pungkas Arsjad.

Baca Juga: Langgar Aturan, Satpol PP Kota Bandung Tertibkan Ribuan APK

Sebelumnya, pada Selasa (26/12/2023), calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan program satu Keluarga Miskin satu Sarjana merupakan perluasan akses dan kebijakan afirmatif untuk anak miskin, disabilitas atau berkebutuhan khusus, serta warga di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), dan perbatasan.

Melalui program ini, mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas hingga sarjana sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan, setiap kontestasi pemilu, ada harapan dari masyarakat kecil bahwa pemimpin yang terpilih akan membawa kehidupan yang lebih baik ke depan.

Banyak cara sudah dilakukan pemerintah saat ini melalui berbagai program dan bantuan, seperti bantuan langsung tunai (BLT), jaminan pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar. Namun kenyataannya masih banyak masyarakat miskin yang belum dapat mengubah nasib.

Baca Juga: KPU Sebut Jika Presiden Kampanye Dia Ajukan Cuti untuk Dirinya Sendiri, Yusril Bilang Begini!

"Maka ketika amanat politik diberikan kepada saya untuk jadi capres, saya semangat untuk melawan kemiskinan itu, ayo kita lawan bersama kemiskinan agar hidup kita jauh lebih baik," ungkap Ganjar melansir dari Antara.

Ganjar memaparkan program satu Keluarga Miskin satu Sarjana ini merupakan pengembangan dari pengalaman 10 tahun menjadi Gubernur Jawa Tengah.***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x