Network
BOLTIM NEWS – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang sekarang ini sedang berlangsung, menjadi isu hangat bagi politisi dalam mengdahapi Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilu Presiden 2024.
Soal IKN pun menjadi senjata guna menarik simpati rakyat untuk meraup suara pada pesta demokrasi lima tahunan ini.
Dari Tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sendiri maunya ibu kota negara tetap berada di Jakarta, sementara dari Tim Prabowo-Gibran dan Tim Ganjar-Mahfud tetap ingin pindah dengan alasan IKN sudah diundang-undangkan.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Presidennya Ahmad Syaikhu menegaskan bahwa mereka menolak pemindahan ibu kota nusantara ke Kalimantan Timur. Ia mengatakan, apabila PKS menang pada Pemilu 2024, maka ibu kota negara tetap berada di DKI Jakarta.
“Kalau PKS menang di Pemilu maunya ibu negara tetap di Jakarta, “ tegas Ahmad Syaikhu, melalui kanal TV PKS, Minggu (26/11/2023).
Meski demikian, Syaikhu mengatakan terkait pembangunan yang sudah jalan di IKN Kalimantan Timur itu tetap dan akan dijadikan pusat pertumbuhan ekonomi.
“Kita tetap dengan konsep green ekomomi karena memang disana (IKN) adalah paru-paru Indonesia dan juga diakui sebagai paru-paru dunia, " ujarnya.
Sementara, calon presiden Prabowo Subianto melalui Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Arif Fathoni menyebutkan bahwa Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur merupakan bagian dari upaya membangun peradaban baru.
"Membangun IKN bukan sekedar memindah pusat pemerintahan, membangun IKN adalah membangun peradaban baru yang akan dinikmati oleh anak cucu kita kelak," kata Arif Fathoni yang dilansir dari Antara, Senin (26/11/2023).
