Ongkos Politik Caleg di DKI Jakarta Bisa Capai Rp40 Miliar, Hal Ini Penyebabnya

- 13 Agustus 2023, 10:25 WIB
Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar memberikan sambutan pada pidato kebudayaan, di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat (11/8/2023)
Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar memberikan sambutan pada pidato kebudayaan, di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat (11/8/2023) /Foto: ANTARA/Fauzi Lamboka

BN, Pikiran Rakyat – Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta disebut sebagai daerah pemilihan (dapil) neraka bagi calon anggota legislatif (Caleg). Karena selain punya ide dan gagasan, para caleg juga harus di topang dengan ongkos politik yang sangat besar yakni mencai puluhan miliar.  

Karena itu, jika tak punya uang sebanyak itu, maka bisa dipastikan Caleg tersebut tidak akan terpilih. 

Seperti disebutkan oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Ia menyebutkan bahwa ongkos politik calon anggota legislatif di DKI Jakarta mencapai Rp40 miliar.

"Kalau di Jakarta, teman-teman saya yang jadi tiga sampai empat kali, ongkosnya sekitar Rp40 miliar," kata Muhaimin saat memberikan sambutan pada pidato kebudayaan, di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat (11/8/2023) yang dilansir dari Antara.

Dia menjelaskan persaingan politik dalam pemilu dua periode terakhir, menunjukkan bahwa kompetisi yang menghalalkan segala cara telah berjalan di lapangan, dengan sangat terbuka.

"Apa yang disampaikan dengan money politic (politik uang), yang kaya yang berkuasa, yang menang yang punya duit, itu terbukti di lapangan dengan baik," ujarnya.

Wakil Ketua DPR RI itu merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Bahkan, dia menegaskan sebagai salah seorang yang menginginkan para anak muda dan aktivis, yang harus duduk di legislatif dengan ideologi yang jelas.

"Kompetisinya sudah sangat pragmatis," ujarnya lagi.

Halaman:

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x