Tegas! Pemprov Larang Babi Masuk ke Wilayah Sulut, Ini Alasannya

11 Maret 2023, 13:47 WIB
Dua unit Gran Max yang mengangkut ribuan kilo gram daging babi dicegat di Pos Chek Poin Bolmut, Foto (Chindi Limo/SulutBerita) /Chindi Limo

Boltimnews, Pikiran Rakyat - Kata pepatah "Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati" diterapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Olly Dondokambey dan Steven Kandouw (OD-SK) selaku Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut saat ini sedang gencar menangkis penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta African Swine Fever (ASF).

PMK dan ASF yang notabenenya bersarang pada hewan jenis babi ini sangat diantisipasi penyebarannya. Dengan tegas, OD-SK mengeluarkan instruksi soal larangan babi masuk ke wilayah Sulut.

Baca Juga: Hindari Cedera Saat Jogging, Ini Tips Memilih Sepatu yang Tepat

Penegasan tersebut tertuang dalam surat instruksi Gubernur Sulut Olly Dondokambey Nomor 524 3/21.5138/sekr DPPD Tentang Pencegahan Penyakit African Swine Fever (ASF) di Provinsi Sulut.

Secara cepat dan tanggap, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Provinsi Sulut langsung menindaklanjuti instruksi Gubernur Sulut.

Informasi yang dirangkum Boltimnews, kurang lebih 3000 kilo gram daging babi berhasil dicegat di wilayah Pos Chek Poin di Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Provinsi Sulut yang berbatasan langsung dengan Provinsi Gorontalo.

Ribuan daging babi itu diangkut menggunakan dua unit mobil pic up Daihatsu jenis Gran Max dari arah Provinsi Gorontalo menuju Provinsi Sulut.

Baca Juga: Viral! 7 Wisata Pantai yang Mempesona

Jumat, 10 Maret 2023 kemarin, dua unit gran max saat melintasi pos jaga dan langsung dihentikan serta dilakukan pemeriksaan. Ketika ditemukan sedang memobilisasi daging babi, oleh petugas pos langsung memerintahkan untuk putar balik arah dan menegaskan pelarangan membawa hewan atau daging babi masuk ke wilayah Sulut guna mencegah penyebaran PMK dan ASF.

Tindakan ini pun sudah melalui koordinasi antara Polres Bolmut dengan Dispertanak Sulut maupun Bolmut.

Juga, Wagub Sulut Steven Kandouw telah melarang hewan babi yang dari luar wilayah masuk ke Sulut.

 

"Sulut tertutup babi dari luar, termasuk babi hutan. Sulut menutup perbatasan supaya tidak masuk dari luar ke Sulut. Ini sudah ada instruksi dari pak gubernur,” tegasnya.

"Agar sulut sendiri aman. Kami minta mulai sekarang petugas rutin check point di Bolmong, Bolmut dan Bolsel,” sambung Wagub.
 
 
Ia menambahkan, untuk hewan ternak babi di Sulut, hingga saat ini masih aman atau belum terkontaminasi adanya PMK dan ASF. Namun demikian, antisipasi harus tetap dilakukan sesuai dengan surat instruksi Gubernur Sulut.

“Ekspor babi di Sulut cukup tinggi. Jangan sampai penyakit ASF dari luar daerah masuk ke Sulut,” ujar wagub.***

Editor: Chindi Herwanto Limo

Tags

Terkini

Terpopuler