Pj Gubernur Jateng Pastikan Persediaan Pangan dan Energi Aman Selama Lebaran

- 2 April 2024, 21:04 WIB
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana.
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana. /Foto: Jatengprov.go.id

BOLTIM NEWS - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, memastikan pasokan pangan dan energi di wilayahnya aman selama Lebaran 2024.

“Kami mengimbau masyarakat agar berbelanja sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan. Stok pangan dan energi (BBM, LPG, dan listrik) tercukupi,” kata Nana, seusai Rapat Koordinasi di Semarang, Senin 1 April 2024.

Baca Juga: BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024

Dikatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan instansi terkait, terus bersinergi untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok seperti sembako, BBM, gas, dan listrik, berjalan dengan baik.

“Kita akan siaga 24 jam untuk menjaga distribusi bahan pangan dan energi. Kami menjamin ketersediaan pangan sampai selesai Idul fitri,” ujarnya.

Kepala Perum Bulog Regional Jateng-DIY, Akhmad Kholisun mengatakan, akan menyediakan stok yang cukup. Saat ini stok beras di gudang Bulog Jateng-DIY sekitar 25.591 ton, terdiri atas 19.588 ton beras di gudang wilayah Jateng dan 6.003 ton wilayah DI Yogyakarta.

Baca Juga: Pelajar SD Temanggung Raih Juara Olimpiade Matematika Internasional di China

“(Sebanyak) 67.314 ton beras masih dalam perjalanan, jadi stok bisa mencapai 92.480 ton untuk Jateng-DIY. Penyalurannya 30 ribu ton per bulan, maka stok akan cukup sampai tiga bulan ke depan,” ujarnya.

Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Aji Anom Purwasakti mengatakan, stok BBM dan LPG masih dalam kondisi aman.

Stok ini selalu berubah setiap hari, karena penyaluran dan suplai. Kondisi per Senin, 1 April 2024, stok untuk LPG sampai 4,7 hari (3.493 MT/hari), Pertalite 11,5 hari (18.582 KL/hari), Pertamax 30 hari (3.609 KL/hari), Pertamax Turbo 7,2 hari (67KL/hari), Solar 20,3 hari (4.978KL/hari), Pertamina Dex 29,9 hari (130KL/hari), dan Aftur 46,7 hari (262KL/hari).

Baca Juga: Kopi Arab Rempah, Minuman Takjil Ramadan di Masjid Layur Semarang

“Kondisi aman dan berjalan lancar. Kami akan menjaga stok dalam kondisi aman,” ucapnya.

Sementara itu, laju inflasi di Jateng saat ini masih terkendali meskipun ada tren yang meningkat dari sebelumnya. Inflasi Jateng secara bulanan (mom) 0,6% dan secara year on year (yoy) 3,4%. Angka itu masih dalam target yaitu maksimal 3,5% atau 2,5% ±1%.

Sebelumnya pada bulan Februari secara bulan ke bulan 0,54% dan nomor satu di Jawa. Tapi pada bulan Maret meskipun meningkat 0,6%, Jateng berada di nomor tiga se-Jawa.

“Paling tinggi Jabar, kedua Banten, ketiga Jateng. Penurunan (peringkat) ini setelah kegiatan GPM yang kita lakukan bersama antara provinsi dan kabupaten/kota dan BI se-Jateng mampu menahan laju inflasi,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng, Rahmat Dwisaputra.

Baca Juga: Bubur Samin Khas di Masjid Darussalam Solo, Primadona Buka Puasa

Dijelaskannya, peningkatan inflasi terjadi di tiga daerah, yaitu Rembang, Wonosobo, dan Wonogiri. Harapannya ke depan Gerakan Pangan Murah (GPM) bisa dikonsentrasikan di tiga daerah itu.

“Inflasi tahun ini Insya Allah bisa kita kendalikan. Penyumbangnya adalah daging ayam ras, telur ayam ras dan beras,” tandasnya.***

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah