Hanya Ada Saat Ramadan, Inilah Filosofi Jemunak Jajanan Tradisional Magelang

- 17 Maret 2024, 22:46 WIB
Jemunak, makanan khas dari Desa Gunungpring, Muntilan, Magelang, yang ada hanya saat bulan Ramadan tiba.
Jemunak, makanan khas dari Desa Gunungpring, Muntilan, Magelang, yang ada hanya saat bulan Ramadan tiba. /Foto: Jatengprov.go.id

Ponisih adalah generasi ke lima yang memproduksi jemunak di keluarganya. Namun, ia hanya berproduksi jika Ramadhan tiba. Di luar itu, ia tidak berproduksi meski mendapat pesanan dari masyarakat.

Baca Juga: Tinjau Banjir di Grobogan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Ratusan Juta

“Ya saat puasa saja, kalau tidak ya tidak buat. Kalau ada pesanan di luar bulan puasa saya tolak,” tegasnya.

Menurut Ponisih, jemunak menjadi sajian “wajib” terutama bagi masyarakat Gunungpring saat berbuka puasa. Buktinya, hingga saat ini, ia tidak pernah sepi dari permintaan membuat jamunak.

“Tiap hari menghabiskan 25 kilogram ketela. Itu kalo diolah menjadi sekitar 700 bungkus,” paparnya.

Dalam berproduksi, Ponisih dibantu oleh adiknya, Kasmirah, dan anaknya, Danu Supriyanto.

Baca Juga: Pengungsi Banjir di Pekalongan Peroleh Layanan Cek Kesehatan dan Bantuan Air Bersih

“Untuk satu bungkusnya kami jual Rp3.000,” ungkapnya.

Ponisih mengaku, Sultan dari Keraton Yogyakarta pernah memesan jemunaknya.

“Waktu itu ada acara kuliner di Gunungpring, ada utusan dari Yogya, selang berapa hari itu kok minta (dibuatkan). Lupa (pesan) berapa ya, tapi sepertinya cuma untuk konsumsi pribadi,” tandasnya.***

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x