BOLTIM NEWS - Di dalam remang gelapnya malam, terhampar mimpi-mimpi di ufuk jauh, bertabur bintang, menyala mempesona, menyulam cerita-cerita yang tiada taranya.
Saat angin berbisik di telinga malam, mengusik tidur para pelaut di lautan, ada satu suara, lembut namun kuat, menyentuh jiwa yang haus akan makna.
Baca Juga: Senandung Gelap Malam
Lewat lembah hijau, dan gunung menjulang, melintasi sungai yang mengalir tak henti, setiap langkah, setiap hela napas, menyaksikan keindahan alam yang mengagumkan.
Tak terbatas langit di atas kepala, tak terukur lautan yang biru memikat, namun, di antara segala kebesaran itu, ada hati yang mencari, arti yang hakiki.
Baca Juga: Cerpen, Pelangi Setelah Hujan
Di dalam alunan waktu yang tak terelakkan, ada detik-detik yang mengubah segalanya, di sela-sela napas yang terhenti sejenak, ada keajaiban yang menunggu untuk dijumpai.
Biarlah puisi ini menjadi langkah awal, menuju petualangan yang tak terduga, biarlah judulnya menjadi pintu gerbang, menuju keabadian di dalam kehidupan.