LPTQ Nasional Gelar Syiar Ramadan, dari Imam Tarawih hingga Tadarus Alquran bersama Juara MTQ

- 11 Maret 2024, 12:28 WIB
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin.
Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin. /Foto: Kemenag.go.id

BOLTIM NEWS - Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Tingkat Nasional menggelar Syiar Ramadan dengan melibatkan jaringan LPTQ pusat dan daerah. Ketua Umum LPTQ Tingkat Nasional yang juga Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin mengatakan, pihaknya telah menerbitkan edaran kepada jajaran LPTQ untuk melakukan penguatan literasi Alquran selama Ramadan.

“Tujuannya untuk memberi edukasi dan tuntunan kepada umat Islam dalam memahami dan memaknai nilai-nilai Alquran dan hadis, serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada bulan Ramadan,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Minggu 10 Maret 2024..

Ia menyebutkan, sasaran program Syiar Ramadan terdiri dari majelis taklim, mahasiswa, siswa sekolah dan madrasah, serta masyarakat umum lainnya. Kegiatan dapat melibatkan narasumber dan pengurus LPTQ serta juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada masing-masing jenjang.

Menurut Kamaruddin, edaran SE. 01/LPTQ/2024 tentang Syiar Ramadan merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Agama RI No. SE. 1 Tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.

“Ada beberapa bentuk kegiatan utama yang dapat dilakukan oleh LPTQ dan Juara MTQ di semua jenjang perihal amaliah ketika Ramadan, seperti menjadi imam salat tarawih di masjid, tahsin dan tadarus Alquran, kajian tafsir tematik Alquran, dan Coaching menulis Alquran oleh para juara Kaligrafi Alquran,” terangnya.

Kamaruddin juga memaparkan empat fokus program Syiar Ramadan. Pertama, Imam Salat Tarawih, hal ini merupakan upaya untuk memberdayakan para juara MTQ Cabang Tahfiz untuk menjadi imam tarawih pada Masjid Agung di kabupaten/kota atau Masjid Jami di kecamatan.

Kedua, Tahsin dan Tadarus Alquran. Kegiatan ini dihelat oleh para juara MTQ bersama Majelis Taklim, Ormas Islam, dan Masyarakat umum. Ketiga, Kajian Tafsir Tematik yang dapat dilakukan pengurus LPTQ Provinsi, LPTQ kabupaten/kota dan para juara Tafsir Alquran. Keempat, Pembinaan Menulis Alquran dengan memberdayakan juara Kaligrafi Alquran di kampus dan sekolah/madrasah agar bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan Kemenag setempat.

Selain itu, lanjutnya, publikasi program dapat disiarkan melalui Televisi dan Radio daerah. Konten media sosial yang dibuat LPTQ provinsi juga dapat dikirimkan kepada tim media LPTQ Nasional untuk dapat disebarluaskan.

Sumber pendanaan, menurut Kamaruddin, bisa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), anggaran LPTQ provinsi dan kabupaten/kota, BAZNAS Daerah dan Lembaga Filantropi lainnya, serta CSR atau sponsor dan lembaga lain yang tidak mengikat.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x