Network
BOLTIM NEWS – Pada tahun 2024 ini, Muhammadiyah dan Pemerintah Indonesia akhirnya merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah pada waktu yang sama, mengakhiri perbedaan dalam penentuan hari raya yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.
Keputusan ini memberikan kesatuan dalam perayaan Idul Fitri di seluruh Indonesia, memperkuat solidaritas antarumat beragama.
Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah lama menganut metode hisab dalam menentukan awal bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Sementara itu, Pemerintah menggunakan metode rukyat dan penetapan awal bulan berdasarkan pengamatan hilal secara langsung. Perbedaan ini sering kali menyebabkan perayaan Idul Fitri jatuh pada tanggal yang berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah.
Namun, pada tahun ini, kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan untuk merayakan Idul Fitri pada waktu yang bersamaan. Hal ini disambut dengan sukacita oleh banyak pihak, karena dapat menghindari kebingungan dan meningkatkan kerukunan umat Islam dalam merayakan hari besar keagamaan.
"Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS, serta adanya laporan hilal yang terlihat, disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 Hijriah jatuh pada Hari Rabu, 10 April 2024 Masehi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan sidang Isba, Selasa (9/4/2024)
Dengan penetapan ini maka dipastikan 1 Syawal 1445 Hijriah antara keputusan pemerintah, termasuk Nahdlatul Ulama, dengan Muhammadiyah jatuh pada hari yang sama.
Sebelumnya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memperkirakan hari raya Idul Fitri 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah bakal berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.
