Tidak Terdapat di Negara Maju, Ganjar Setuju Hapus Syarat Batas Usia Daftar Kuliah dan Kerja

- 20 Desember 2023, 09:10 WIB
Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada media
Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada media /Foto: Antara/

BOLTIM NEWS - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan setuju dengan usulan menghapus syarat batas usia untuk pendaftaran perguruan tinggi maupun melamar pekerjaan.

"Setuju saya penghapusan syarat batas usia. Kami review (tinjau ulang), kami carikan yang pas ya," kata Ganjar di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).

Ganjar juga mengatakan bahwa syarat tes masuk perguruan tinggi maupun mendaftar pekerjaan nantinya bukan soal batas usia saja, tetapi pada aspek lainnya.

Baca Juga: Karena hal Ini, Bawaslu tak Memberikan Sanksi untuk Gibran Terkait Bagi-bagi Susu di CFD

"Mungkin tesnya bukan soal batas usianya kali ya, tetapi kondisi fisik masing-masing gitu," kata mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Menurut dia, syarat batas usia untuk mendaftar perguruan tinggi maupun pekerjaan tidak terdapat di negara-negara maju.

Oleh sebab itu, ia menyatakan akan meninjau ulang syarat batas usia tersebut bila terpilih nanti.

"Saya kira informasi ini pernah juga disampaikan oleh kawan-kawan buruh, penting untuk kita review (tinjau ulang)," katanya.

Baca Juga: Kampanye di Lombok NTB, Anies Bilang Semua Memiliki Hak Pilih, Tapi Coblosnya Satu Saja!

Sebelumnya, seorang pengguna akun media sosial X @ardisatriawan, mencuit penghapusan batas usia pada Minggu (17/12). Cuitan tersebut mendapatkan sekitar 1 juta tayangan dan 16 ribu pengguna yang menyukai hingga Selasa (19/12) pukul 18.30 WIB.

Baca Juga: Ganjar Sambut Baik Rencana Kaesang Maju Gubernur Jawa Tengah, Ini hal Menarik, Kaesang Respon Begini

"Lulus SMA, cepat-cepat kuliah karena ujian masuk dibatasi sampai 21 tahun. Masuk kuliah, dipaksa ambil SKS overload agar cepat lulus karena lowongan fresh graduate dibatasi 25 tahun. Mau lanjut S2 setelah bekerja harus cepat-cepat, karena lowongan lulusan S2 dibatasi 30 tahun. Mau lanjut S3, juga harus cepat-cepat karena lowongan doktor maksimum 35 tahun. Gimana mau serius belajar kalau dipaksa jadi atlet balap lari? Hapuskan diskriminasi usia!, " demikian cuitan Ardianto Satriawan dalam akun X @ardisatriawan.***

 

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x