Tradisi Pembelajaran Karya Tulis Arab Kembali Diperkuat

- 29 Maret 2024, 22:30 WIB
Workshop Penguatan Kompetensi bagi Satuan Pendidikan Muadalah (SPM).
Workshop Penguatan Kompetensi bagi Satuan Pendidikan Muadalah (SPM). /Foto: Kemenag.go.id

BERITA BOLTIM - Kementerian Agama (Kemenag) tengah berupaya memperkuat kembali tradisi pembelajaran karya tulis arab di lingkungan pesantren, khususnya Pesantren Mu'adalah. Hal ini dibahas bersama dalam Workshop Penguatan Kompetensi bagi Satuan Pendidikan Muadalah (SPM).

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya, Munirul Ikhwan, Fawaizul Umam, Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghofur, dan Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma'had Aly, Mahrus.

Baca Juga: Bertemu Kader GP Ansor, Menag Dorong Terus Tingkatkan Kapasitas

Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono, Abdul Ghafur mengatakan, penguatan tradisi ini penting dalam rangka penggalian dan menghidupkan kembali kekayaan khazanah pesantren, termasuk yang berkeaanwasatiyatul Islam atau moderasi.

“Kami ingin menggali kembali pesantren khazanah dan memastikan bahwa kitab-kitab kuning karya Ulama tetep relevan”, tegasnya di Yogyakarta, Kamis 28 Maret 2024.

Menurut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini, pendidikan di pesantren harus melampaui transfer ilmu, termasuk pengembangan inovasi pembelajaran dengan produk karya tulis Arab.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Presiden Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

“Penting bagi proses pembelajaran di Pesantren untuk menghasilkan karya ilmiah, sebagai bukti kontribusi nyata bagi masyarakat,” tutupnya.

Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma'had Aly Mahrus menyampaikan, program penguatan kompetensi karya tulis ilmiah dalam bahasa Arab, dirancang untuk tidak menyulitkan pengajar dan peserta didik di SPM, baik Mualimin dan Salafiyyah.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x