Pemerintahan Terus ‘Digoyang’ Setelah UGM dan UI, Forum Keluarga Besar IPB Serukan Demokrasi Bermartabat

- 4 Februari 2024, 06:19 WIB
Forum Keluarga Besar IPB menyampaikan seruan demokrasi bermartabat di IPB International Convention Center,
Forum Keluarga Besar IPB menyampaikan seruan demokrasi bermartabat di IPB International Convention Center, /Dok: Antara/

BOLTIM NEWS – Kontestasi nasional dalam pemilihan umum (pemilu) dinilai kurang sehat karena ada dugaan campur tangan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Melihat kondisi ini, civitas akademisi ramai-ramai bersuara mengkritik kebijakan Presiden Jokowi karena diduga sarat kepentingan untuk menguatkan dukungan terhadap capres-cawapres tertentu.

Setelah UGM dan UI, kini giliran Forum Keluarga Besar IPB mengeluarkan pernyataan sikapnya terkait tata kelola pemerintahan saat ini. Pernyataan sikap itu disampaikan mereka di International IPB Convention Center (IICC) pada Sabtu (3/2/2024).

Forum Keluarga Besar IPB University ini menyampaikan seruannya untuk mendorong proses suksesi kepemimpinan nasional melalui pemilihan umum harus berlangsung tertib, aman dan damai.

Guru Besar IPB Haryadi Kartodihardjo mengatakan, untuk praktik demokrasi yang bermartabat, ada lima poin dalam seruan yang mewakili para guru besar dan mahasiswa IPB University, pertama, kepemimpinan dan pemerintahan Indonesia harus dikembalikan pada semangat sila keempat Pancasila.

Kedua kata dia, kepemimpinan nasional wajib dipilih melalui proses demokrasi yang bebas, jujur, dan adil untuk memperoleh legitimasi kuat dari rakyat, serta dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan dengan check and balance antara pemerintah dan DPR atau DPD yang baik.

Poin ketiga menurut Haryadi, pemimpin nasional harus menjunjung tinggi etika dan moral yang sejalan dengan sumpah jabatan sehingga kepercayaan masyarakat dapat terjaga dan menjadi teladan bagi rakyat.

Keempat, bahwa peraturan perundang-undangan dan pelaksanaannya harus dikembalikan pada amanat rakyat dan akal sehat, dimana pejabat pemerintah dan aparatur negara, harus menjaga profesionalitas dan netralitas antara lain dalam penyelenggaraan pemilu.

Kelima kata dia adalah sikap dan suara kritis civitas akademika dan setiap warga negara harus dilindungi dan dapat diekspresikan serta tanpa rasa takut untuk mewujudkan demokrasi yang bermartabat.

“Keluarga besar IPB akan terus semangat mengabdi dan bekerja keras untuk kejayaan negeri ini,” ujarnya yang dilansir dari Antara.

Dia mengatakan IPB sebagai kampus rakyat menjunjung tinggi prinsip-prinsip kejujuran, obyektivitas, pemeliharaan keserasian, dan keberlanjutan kehidupan di muka bumi.

“IPB menjunjung tinggi keberpihakan terhadap kepentingan bangsa, dan senantiasa berorientasi ke arah masa depan yang lebih maju dan lebih berkeadilan, “ tegasnya.***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x