Cegah Kemacetan Parah, Dishub DKI Jakarta Tutup 14 Titik Putaran Balik

31 Maret 2023, 19:45 WIB
Ilustrasi Kemacetan /Foto: kabarjoglosemar/pixabay

Boltim News, Pikiran Rakyat - Mobilitas penduduk yang sangat tinggi berdampak pada rutinitas kemacetan yang dirasa kian bertambah parah di ibu kota DKI Jakarta.

Bagi warga Jakarta sendiri, kemacetan menjadi rutinitas yang dihadapi setiap saat. Namun, kemacetan yang dirasa kian parah itu ternyata bukan dugaan semata.

Kian padatnya arus kendaraan di wilayah Ibu Kota itu membuat Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memutar otak mencari solusi terkait kemacetan dengan melakukan penutupan 14 titik putar balik atau U-turn dari total 27 titik yang ditargetkan ditutup.

Langkah atau kebijakan Dinas Perhubungan itu dilakukan guna untuk mengurangi kemacetan di ibu kota.

Baca Juga: Ramaikan Pasar Ponsel, Redmi Note 12 Pro Hadir Dengan Desain Klasik-Trendi

"Jadi U-turn sudah ada 14 yang ditutup. Selain itu, kami juga akan memberlakukan SSA (sistem satu arah) pada tujuh ruas jalan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, Kamis (30/3/2023).

Ia menjelaskan, penutupan 27 titik putaran atau U-turn dilakukan sesuai arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Sebanyak 27 titik U-turn yang akan ditutup tersebar di sejumlah lima wilayah DKI Jakarta. Penutupan tersebut dilakuan bertahap hingga Juni 2023 nanti.

Diketahui, salah satu titik kemacetan parah di Ibu Kota DKI Jakarta adalah jalur Palmerah-Patung Dirgantara melalui Jalan S Parman-Gatot Subroto.

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak sekitar 8,1 kilometer itu pada Jumat pukul 17.00 WIB bisa menembus satu jam menggunakan motor.

Baca Juga: MenpanRB Setujui Kebutuhan Praja IPDN. Sebanyak ini Kuotanya

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan lonjakan penumpang angkutan mudik diperkirakan untuk semua moda transportasi darat, udara, dan laut serta kereta api, pada H-7 (jelang) dan H+7 (pasca) Idul Fitri 1444 H pada 22-23 April 2023 akan mengalami lonjakan.

Berdasarkan hasil survey Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub, potensi pergerakan nasional pada masa lebaran 2023 adalah 45,8% atau 123,8 juta orang dengan potensi pergerakan asal perjalanan terbanyak adalah di Pulau Jawa sebanyak 62,5% atau 77,3 juta orang. Bila tidak diantisipasi, bisa menimbulkan masalah lalu lintas misalnya meningkatnya kasus kecelakaan, kemacetan, dan menimbulkan ketegangan antara sesama pengendara/penumpang hingga jatuh korban.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Mendagri Minta Pemda Lakukan Terobosan Kreatif

Untuk mencegah berbagai masalah yang bakal timbul oleh lonjakan angkutan mudik itu, Menhub Budi Karya berupaya mengurangi lonjakan arus mudik dengan mengusulkan merevisi jadwal cuti dengan cara menambah sekaligus memajukan cuti bersama hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Rencananya cuti bersama Lebaran 2023 telah diusulkan dimulai pada 19 April hingga 25 April 2023, dari jadwal sebelumnya cuti bersama Lebaran 2023 yang telah ditetapkan oleh 3 Menteri yaitu cuti bersama tanggal 21 sampai 26 April 2023.

Baca Juga: Lindungi UMKM, Pemerintah Musnahkan Pakaian Bekas Impor Senilai Rp80 Miliar

Usulan perubahan tersebut disampaikan Menhub Budi Karya dalam rapat terbatas menjelang arus mudik Lebaran 2023, yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, pekan silam.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Kemenhub tribratanews

Tags

Terkini

Terpopuler