Network
BOLTIM NEWS - Sebuah studi yang dipublikasikan di Current Developments in Nutrition pada bulan Januari menunjukkan bahwa konsumsi satu alpukat per hari selama 26 minggu oleh individu dengan obesitas perut dapat mengakibatkan perubahan signifikan dalam pola makan mereka.
Setelah masa tersebut, pola makan subjek cenderung mengikuti pedoman diet yang lebih sehat, sejalan dengan rekomendasi yang tercantum dalam Pedoman Diet untuk Orang Amerika.
"Dengan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap pedoman diet, kami dapat membantu mengurangi risiko terkena kondisi kronis dan memperpanjang harapan hidup sehat,” ujar penulis utama studi Kristina Petersen, PhD , profesor ilmu nutrisi di Penn State University, seperti ditulis laman Health, Rabu (10/4/2024).
Baca Juga: Ini Jenis Makanan Sehat yang Terbukti Efektif untuk Kesehatan Hati
Penelitian awal ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak konsumsi alpukat setiap hari terhadap obesitas sentral pada 1.008 orang dewasa. Menariknya, setelah 26 minggu, tidak ada perubahan yang signifikan dalam berat badan atau lemak perut yang teramati oleh Petersen dan rekan-rekannya.
Namun, yang menonjol adalah temuan bahwa individu yang mengonsumsi alpukat setiap hari cenderung mengadopsi pola makan yang lebih sehat. Mereka meningkatkan asupan sayuran, memperbaiki rasio lemak sehat dan tidak sehat, serta mengurangi konsumsi biji-bijian olahan, natrium, dan gula tambahan.
Baca Juga: Pentingnya Menghindari Pemanasan Berulang pada Makanan Bersantan
"Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang mengganti sebagian makanan tinggi garam dan produk biji-bijian olahan dengan alpukat atau kadang-kadang mengonsumsi alpukat sebagai pengganti makanan tersebut," ujar Petersen.
Pentingnya temuan ini adalah bahwa menambahkan lebih banyak makanan utuh ke dalam pola makan, termasuk alpukat atau makanan lainnya, memiliki dampak yang signifikan. Hal ini ditegaskan oleh Wendy Bazilian, seorang penulis, ahli fisiologi olahraga, dan ahli gizi terdaftar yang berbasis di San Diego.
