Perdana di Indonesia Timur, RSUP Kandou Manado Sukses Lakukan Transplantasi Ginjal

- 21 Maret 2023, 23:51 WIB
RSUP Kandou Manado berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal perdana di Indonesia Timur
RSUP Kandou Manado berhasil melakukan operasi transplantasi ginjal perdana di Indonesia Timur /Foto rsupkandou

Atas keberhasilan ini pun, Jimmy menyampaikan terima kasih kepada pengampu layanan ufo-nefro nasional yang terus melakukan pendampingan selama beberapa kali.

“Terima kasih kepada RSCM dr. Cipto Mangunkusumo selaku pengampu layanan ufo-nefro nasional yang telah melakukan pendampingan selama kurang lebih 5 kali terhadap tim dokter RSUP Prof. Dr. dr. Kandou Manado,” ucapnya.

Jimmy menyebutkan, pada pendampingan keenam, RSUP Kandou secara mandiri melakukan transplantasi ginjal pertamanya pada hari itu dan pencapian tersebut merupakan akselerasi program prioritas transformasi layanan rujukan yang saat ini sedang diupayakan oleh Kemenkes.

Baca Juga: Wamendagri Ingatkan ASN Tidak Terlibat Politik Praktis

“RS kandou berupaya mendukung kegiatan ini dan alhamdulillah kita bisa melakukannya. Ini tidak hanya keberhasilan jajaran RSUP Kandou, tetapi juga didukung RSUP Cipto Mangunkusumo yang melakukan pendampingan,” terang Jimmy.

Ia pun berharap melalui kesuksesan transplantasi ini, layanan tersebut bisa diteruskan dan nantinya bisa menjadi layanan unggulan di RSUP Kandou Manado.

“Operasi sudah selesai, kita berharap pasien bisa survive. Kita juga berharap layanan ini bukan hanya kegiatan monumental atau seremonial semata, tapi bisa dilakukan secara regular,” harapnya.

Baca Juga: Kesaktian Tukang Doti yang Berakhir di Pulau Racun Boltim

Sementara itu, mewakili Menteri Kesehatan RI, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Direktoral Jenderal Pelayanan Kesehatan, Sunarto menuturkan, program pengampuan layanan uro-nefro merupakan satu dari tiga hal yang harus dicapai oleh seluruh Rumah Sakit (RS) vertikal milik Kemenkes.

Ia mengatakan, pengampuan layanan uro-nefro sangat penting karena penderita penyakit ginjal di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan data Kemenkes hingga tahun 2022, jumlah penderita gagal ginjal kronis di Indonesia mencapai 6 juta orang, 100 ribu di antaranya melakukan hemodialisis atau cuci darah dan 2.350 orang secara kontinyu menjalani Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x