BN, Pikiran Rakyat - Arab Saudi dan Kuwait menegaskan kembali bahwa mereka bersama-sama memiliki hak atas sumber daya alam di ladang gas Durra Teluk. Demikian dilaporkan kantor berita Saudi (SPA) belum lama ini.
Megutip pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Saudi, mereka juga mengatakan bahwa kedua negara memperbarui seruan kepada Iran untuk terlibat dalam negosiasi tentang demarkasi perbatasan timur “Area Terbagi” maritime Teluk.
Baca Juga: Lawan Inflasi yang Melonjak, Mesir Naikkan Suku Bunga
Dalam pernyataan tersebut, Arab Saudi dan Kuwait akan bernegosiasi sebagai satu pihak dengan Iran bertindak sebagai pihak lain dalam pembicaraan “sesuai dengan ketentuan hukum internasional”.
Dikutip dari Al Arabiya pada 5 Agustus 2023, Iran sebelumnya mengatakan memiliki saham di ladang Durra dan menyebut perjanjian Saudi-Kuwait yang ditandatangani tahun lalu untuk mengembangkannya “ilegal”.
Baca Juga: Dilanda Banjir, Raja Salman dan MBS Sampaikan Belasungkawa ke China
Iran mengatakan bahwa akan mengejar haknya atas lapangan jika pihak lain menghindari kerja sama. Hal tersebut disampaikan beberapa hari setelah menteri perminyakan Kuwait mengatakan negaranya akan memulai pengeboran dan memulai produksi tanpa menunggu demarkasi perbatasan dengan Iran.***