Sesi Kerja Mitra G7, Presiden Jokowi: Bumi Ini Butuh Aksi Nyata

21 Mei 2023, 12:08 WIB
Presiden Jokowi memberikan pidato Sesi Kerja Mitra G7 yang membahas iklim, energi dan lingkungan di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang /Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

BN, Pikiran Rakyat - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mendorong semua negara turut berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.

Perkataan tersebut dilontarkan presiden pada Sesi Kerja Mitra G7 yang membahas soal iklim, energi dan lingkungan di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, pada Sabtu 20 Mei 2023.

Baca Juga: Ajak PGII Dukung Infrastruktur, Jokowi: Indonesia Terbuka Untuk Investasi

“Pendekatan lama harus ditinggalkan, burden shifting, propaganda. Bumi ini butuh aksi nyata, bukan talk the talk yang tidak berujung konkret,” ujar Jokowi dikutip dari laman resmi Setkab.

Menurutnya, Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional.

“Sebuah komitmen yang harus diikuti dengan kemitraan yang memberdayakan,” imbuhnya.

Ia menegaskan, dukungan pendanaan iklim bagi negara berkembang harus konstruktif dan jauh dari kebijakan diskriminatif yang mengatasnamakan lingkungan. Dukungan pendanaan dalam bentuk seperti utang, menurutnya hanya akan menjadi beban.

Baca Juga: Hari Ketiga di Jepang, Presiden Jokowi Akan Hadiri Program KTT G7 Outreach

“Saya harus sampaikan, jujur negara berkembang ragu terhadap komitmen pendanaan negara maju yang hingga kini komitmen USD100 miliar/tahun masih belum terpenuhi,” kata presiden.

Presiden Jokowi pun mendorong semua negara untuk meningkatkan aksi konkret menghadapi ancaman perubahan iklim. Kepala Negara menyampaikan sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan Indonesia dalam menghadapi ancaman tersebut.

Baca Juga: Bertemu Presiden Zelenskyy, Jokowi: Indonesia Siap Jadi Jembatan Perdamaian

“Indonesia telah lakukan banyak hal seperti laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir, rehabilitasi 600.000 hektare hutan mangrove selesai di 2024, rehabilitasi 3 juta hektare lahan kritis, kebakaran hutan turun 88 persen, bangun 30.000 hektare kawasan industri hijau dan dorong pengembangan ekosistem EV,” tandasnya.***

Editor: Gazali Ligawa

Tags

Terkini

Terpopuler