Terduga Pembunuh Zahra di Tutuyan Ternyata Suaminya Masih Sepupu dengan Ibu Korban, Motifnya Karena Ini

- 19 Januari 2024, 09:04 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Foto: Pixabay/

BOLTIM BOLTIM - Terduga pelaku pembunuhan di Desa Baret Tutuyan, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Sulawesi Utara, terhadap korban bernama Tilfa Azahra Mokoagow yang akrab disapa Zha (8) ternyata suaminya masih sepupu dari ibu korban.

Informasi di lapangan, terduga pelaku bernama Aning ditangkap polisi setelah beberapa jam kejadian. Terduga ditangkap di rumahnya sendiri yang berdekatan dengan rumah nenek korban.

Berdasarkan keterangan warga, terduga pelaku pembunuhan Zha ditangkap berdasarkan rekaman CCTV di Toko Emas. Pasalnya, perhiasan emas yang dikenakan korban yang dinyatakan hilang itu rupanya diambil oleh terduga pelaku yang kemudian dijual ke tokoh emas yang berada di Jalan Trans Tutuyan.

Dugaan motif pembunuhan diduga perhiasan emas

Meski belum ada keterangan resmi dari Polres Boltim, namun ada informasi langsung dari warga Tutuyan bahwa dugaan pembunuhan korban Zha disebabkan perhiasan emas yang dikenakan korban.

"Dari hasil kejadian setelah korban ditemukan meninggal dunia, sejumlah perhiasan emas yang dikenakan korban hilang. Perhiasan emas tersebut kemudian dijual dan uangnya dibelikan sebuah handphone oleh terduga. Jadi motif pembunuhnya diduga perhiasan emas,” kata warga tersebut kepada media, Jumat (19/1/2024) dini hari WITA.

Menurut warga, terduga pelaku kini telah diamankan Polres Boltim. Sementara korban Zha, dikabarkan masih dibawa oleh polisi dan keluarga ke rumah sakit Bhayangkara Manado untuk di autopsi.

Kronologi pembunuhan korban

Sebelumnya, pada Kamis (18/1/2024) pukul 10.00 WITA, keluarga Zha atau Azahra pamit kepada orang tuanya untuk menemui neneknya. Namun selang beberapa jam kemudian korban yang ditunggu orangtuanya tak kunjung pulang.

Mengetahui tak ada kabar mengenai korban, pihak keluarga langsung panik lalu melakukan pencarian. Bahkan, untuk mengetahui keberadaan korban, warga bersama Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto mengunggah foto korban ke Facebook.

Pencarian korban akhirnya membuahkan hasil, masyarakat menemukannya (korban) tak jauh dari belakang rumah neneknya. Namun saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, leher korban disayat brutal hingga terpisah dari badannya.

Berdasarkan informasi warga, leher korban disayat hingga terpisahkan dari badan menggunakan pisau.

Kapolres AKBP Boltim Sugeng Setya Budi saat ditemui awak media ini, tepatnya di Puskesmas Tutuyan, Kamis malam sekitar pukul 20.30 Wita, mengatakan, terkait dugaan motif tragedi tersebut, pihaknya belum bisa memberikan informasi detail.

“Sekarang masih kami dalami, kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” kata Kapolres.

Selain itu, Kapolres juga menyampaikan bila korban rencananya akan dibawa ke Manado untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.

Sebaliknya, dari keterangan sejumlah warga yang ditemui awak media di Puskesmas Tutuyan, saat ditemukan, korban Zahra dipastikan sudah meninggal dunia dengan kondisi kepala terpisah dari badan.

“Kami dapat kurban seperti itu,” kata warga tersebut.

Berdasarkan keterangan warga lainnya, motif pembunuhan korban diduga karena perhiasan emas yang dikenakan korban. Diduga ada unsur perampokan dalam motif pembunuhan ini, karena saat korban ditemukan perhiasan yang dikenakannya sudah hilang, " kata warga. ***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x