Harga Cabai Rawit Makin Pedas, Ibu-Ibu Rumah Tangga Menjerit

- 16 Maret 2023, 11:00 WIB
Komuditas bahan pokok di pasar Tutuyan Boltim
Komuditas bahan pokok di pasar Tutuyan Boltim /Foto: Boltim News/Jepretan HP

“Mudah-mudahan saja harganya cepat turun, agar kami warga tidak resah, “ ucapnya.

Sementara Dedi salah satu pedagang pasar Kotabuban Selatan mengaku keniakan harga cabai rawit ini juga berdampak kepada para padagang pasar. Kata dia, kenaikan harga kebutuhan dapur bukan hanya dirasakan oleh para pembeli saja, tapi juga dirasakan oleh pedagang pasar sendiri.

Baca Juga: Wah, Harga Cabai Rawit di Pasar Tradisional Makin Pedas. Ini Penyebabnya

Menurut dia harga cabai rawit merah dari waktu ke waktu bukannya turun tetapi justru naik terus. Yang sebelumnya atau sekitar empat hari lalu dikisaran Rp80 perkilo, kini tembus Rp120 perkilo.

“Kenaikan harga cabai rawit ini dipicu karena kurangnya pasokan dari para petani, yang rata-rata hasil panen petani tak lebih dari 20 kilogram per hari, sementara permintaan pasar banyak, itu sebabnya harga cabai dipasaran terus melambung, kata Dedi.

Penyabab lain yang mengakibatkan cabai rawit naik, dikarenakan menjelang bulan ramadhan.

Baca Juga: Dana Banpol di Kota Manado Naik. Ini Besarannya

“Sudah jadi hukum pasar ketika pasokan kurang dan memasuki bulan puasa harga komoditas jadi naik. Bukan hanya cabai saja, tetapi bahan pokok lainnya juga ikut bergeser naik ketika masuk bulan puasa dan menjelang hari besar lainnya, “ katanya lagi.

Baca Juga: Sudah Murah, Ini Kelebihan Wuling Alvez

Terpantau juga, lonjakan harga cabai rawit terjadi hampir di seluruh Provinsi Sulut. Dengan harga tertinggi dipatok rata-rata Rp100 sampai 120 ribu ribu perkilo.

Halaman:

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah