Network
BOLTIM NEWS - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akhirnya buka suara terkait kecelakaan kerja yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Binjeita pada Kamis 22 Februari lalu.
"Sesuai pengawasan dilapangan pihak konsorsium yang berada di PLTU Binjeita itu telah menjalankan standar operasional prosedur (sop) sesuai Permenaker Nomor 8 Tahun 2010," beber Pengawas Tenaga Kerja Sulut, Zakir Usup kepada sejumlah wartawan pada Jumat 1 Maret 2024.
Baca Juga: Dua Pekerja PT Weltes di PLTU Binjeita Alami Kecelakaan Kerja, Terungkap Penyebab
Zakir pun mengaku selaku pengawas Disnakertrans Sulut yang di tugaskan di PLTU Binjeita. Dirinya terus mengingatkan akan hal penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan hak-hak pekerja wajib terpenuhi.
"Dan itu sampai saat ini di jalankan oleh konsorsium yang berada di PLTU Binjeita. Contoh hal paling kecil ketika masuk gerbang PLTU Binjeita. Pekerja wajib menggunakan APD dan itu diberlakukan setiap hari," ungkapnya.
Baca Juga: LIN Minta Polisi Investigasi Kecelakaan Tenaga Kerja PT Weltes di PLTU Binjeita
Zakir pun mengaku untuk hak pekerja yang mengalami kecelakaan juga telah di penuhi oleh pihsk Perusahaan Weltes Energi Nusantara.
"Pengawas tenaga kerja terus mengingatkan hal itu mengingat ini proxek nasional. Dan sampai saat ini hak pekerja maupun yang mengalami kecelakaan kerja itu dipenuhi oleh pihak perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku," kunci Pwngawas Muda Tenaga Kerja tersebut.
Untuk diketahui, dua pekerja PT Weltes Energi Nusantara diduga mengalami kecelakaan kerja di PLTU Binjeita pada Kamis 22 Februari lalu. Keduanya mengalami luka bakar dan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Kandouw Manado.
