Fenomena Ikan Muncul Secara Mendadak dan Cerita Buaya Penghuni Danau Buyat

3 Juni 2023, 13:24 WIB
Seorang nelayan sedang mendayung perahu sampan di Danau Buyat Boltim. /Foto: Tangkapan Layar/FB Happy Malonda

BN, Pikiran Rakyat – Fenomena langka yang terjadi di Danau Buyat, Kabuapten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yaitu naiknya ribuan ikan jenis mujair ke pemukaan air danau dengan kondisi mati lemas membuat warga Boltim seputaran danau heboh.

Kejadian langka yang berlangsung selama tiga hari sejak Rabu (31/5) hingga Jumat (2/6/2023) langsung viral di media sosial (medsos).

Meski belum diketahui secara pasti kemunculan dan kematian ribuan ikan itu secara mendadak, namun warga Desa Buyat, Kecamatan Kotabunan menyebut bahwa penyebab ribuan ikan itu muncul di pemukaan air danau lantaran belerang di kaki gunung yang berada di seputaran danau.

Penyebab lain juga menurut warga, hal itu dikarenakan nelayan di wilayah Danau Buyat sudah jarang melakukan tolak bala atau ritual penangkal bencana, bahaya, penyakit dan sebagainya.

Baca Juga: Warga Boltim Heboh! Ribuan Ikan Muncul Mendadak di Danau Buyat, Ini Penyebabnya

Kendati demikian, fenomena langka itu tak berpengaruh terhadap hewan lain seperti buaya yang hidup di danau tersebut.

Meski sudah ribuan ikan dinyatakan mati, tetapi buaya sebagai salah satu penghuni danau satupun tidak ada yang ikut mati.  

Fenomena ikan mati mendaka di Danau Buyat dan seekor Buaya penghuni danau. Foto: Bolmora/Rahmat Gilalom

“Buaya-buaya di danau tetap seperti biasa, bahkan semalam 1 ekor yang berukuran panjang kira-kira 4 meter selalu ikut dengan perahu sampan yang saya gunakan mencari ikan,” ungkap Kahar Mokoagow, salah satu nelayan Danau Buyat, yang dilansir dari media Bolmora, Jumat (2/6/2023).

Kahar mengatakan, meskipun buaya dianggap sebagai spesies atau mahluk hidup berbahaya, namun buaya di Danau Buyat tidak akan mengusik nelayan jika keberadaan mereka juga tidak diganggu.

Baca Juga: Seorang Pekerja Tewas Tertimpa Beton di Dermaga Kotabunan Boltim

Menurut Kahar, pekan lalu salah satu warga Buyat Selatan sempat digigit buaya saat memancing. Dia (nelayan) itu ribut dan selalu bercanda di danau itulah kenapa hingga digigit buaya.

Beberapa tahun lalu juga kata dia, ada nelayan yang digigit buaya dikarenakan mereka memukul buaya menggunakan dayung.

“Buaya disini hanya mendekat ke nelayan saat minta ikan untuk makan, kalau sudah diberikan pasti langsung menyelam ke dalam air dan pergi ke sarangnya. Selama buaya ini tidak di ganggu, mereka juga (buaya) tidak akan mengganggu, “ tutur Kahar.

Sementara Kakek Ila Modeong, yang disebut Warga Buyat Selatan sebagai juru kunci Danau Buyat, menceritakan bahwa buaya di danau ini katanya merupakan peliharaan warga.

Menurut Kakek Ila, awalnya buaya disini hanya dua ekor, yang betina dinamai “Ki Puul” karena tidak berekor dan yang jantan dinamai “Ki Selendang”, karena mempunyai ekor yang panjang.

Keduanya dipelihara di Kotama atau wilayah sebelah barat daya danau dan ketika sudah sebesar betis kaki lalu dilepaskan disini yakni Danau Buyat.

“Hanya dua ekor ini dan akhirnya berkembang biak hingga sekarang,” tutur Kakek Ila Modeong.

Baca Juga: Warga Boltim Heboh! Ribuan Ikan Muncul Mendadak di Danau Buyat, Ini Penyebabnya

Lanjut dia, ketika dilepas ada perjanjian antara yang memelihara dengan kedua buaya tersebut. Perjanjiannya berbunyi seperti ini.

“Karena kalian berdua berasal dan dilahirkan oleh manusia bersama satu saudara lainnya, maka besok lusa maupun bulan dan berjalan tahun kalian sudah berkembang biak disini maka kami minta jangan mengganggu anak dan cucu disini. Kalian ini berasal dari manusia, bukan diambil dari laut, “ kata Kakek Ila Modeong menceritakan.  

“Jadi sampai sekarang tidak ada yang diganggu oleh mereka (buaya). Kalau ada beberapa orang yang sempat digigit oleh buaya itu karena ulah mereka sendiri namun tidak digigit hingga ada korban jiwa. Itu hanya memperingatkan saja, agar jangan saling mengganggu,” terang Kakek Ila lagi.

Baca Juga: Dinyatkan Hilang Sejak Oktober 2021, Warga Bangunan Wuwuk Boltim Ditemukan Tinggal Tulang

Sembari menambahkan bahwa fenomena alam ini sudah yang ketiga kalinya dan hari ini pasti akan kembali normal seperti biasa.***

Editor: Faruk Langaru

Tags

Terkini

Terpopuler