Network
BOLTIM NEWS - Di sebuah desa kecil di Indonesia, hiduplah seorang pemuda bernama Arman. Sejak kecil, Arman bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun, latar belakang keluarganya yang miskin sering kali membuat impiannya terasa mustahil. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya seorang penjahit. Meskipun demikian, kedua orang tuanya selalu mendukung pendidikan Arman dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.
Arman adalah seorang siswa yang tekun dan rajin. Dia selalu mendapatkan nilai terbaik di sekolahnya. Guru-gurunya pun sering memujinya sebagai siswa yang cerdas dan berpotensi. Namun, setelah lulus SMA, Arman menghadapi kenyataan bahwa keluarganya tidak memiliki cukup uang untuk membiayai kuliahnya di fakultas kedokteran.
Baca Juga: Cerpen, Pelangi Setelah Hujan
Tidak ingin menyerah pada impiannya, Arman mencari berbagai cara untuk melanjutkan pendidikannya. Dia bekerja paruh waktu sebagai guru les, buruh tani, dan bahkan penjual koran di pagi hari. Selain itu, Arman juga rajin mencari informasi tentang beasiswa. Usahanya tidak sia-sia, suatu hari dia mendapat kabar bahwa dia diterima dalam program beasiswa penuh dari sebuah universitas ternama di Jakarta.
Kehidupan di kota besar tidaklah mudah bagi Arman. Selain harus beradaptasi dengan lingkungan baru, dia juga harus membagi waktu antara belajar dan bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, semangat dan tekadnya tidak pernah surut. Setiap kali dia merasa lelah atau putus asa, Arman selalu mengingat perjuangan orang tuanya dan impian masa kecilnya untuk menjadi seorang dokter.
Baca Juga: Saat Waktu Bernyanyi
Setelah bertahun-tahun belajar dan bekerja keras, akhirnya Arman berhasil menyelesaikan studi kedokterannya dengan nilai cum laude. Hari kelulusan menjadi momen yang sangat emosional baginya dan keluarganya. Air mata kebahagiaan mengalir saat dia melihat orang tuanya yang bangga dan terharu menyaksikan anak mereka meraih gelar dokter.
Kini, Arman bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit besar di Jakarta. Dia juga sering kembali ke desanya untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga desa. Arman selalu mengingat dari mana dia berasal dan berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakatnya.
Baca Juga: Senandung Gelap Malam
