Kisah Inspiratif Pedagang Slondok, Berangkat Haji Berkat Dukungan Pelanggan dan Tetangga

- 25 Mei 2024, 19:47 WIB
Ahmad Saifudin Rois (72), jemaah haji asal Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo.
Ahmad Saifudin Rois (72), jemaah haji asal Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo. /Foto: Kemenag.go.id

BOLTIM NEWS - Ahmad Saifudin Rois (72), seorang pedagang slondok asal Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, memiliki cerita inspiratif tentang perjalanan hidupnya menjadi jemaah haji tahun ini. Bergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 46 Embarkasi Solo (SOC 46), kisah hidupnya menggambarkan perjuangan, ketabahan dan keberkahan.

Slondok merupakan cemilan atau keripik gurih yang terbuat dari Singkong. Ahmad Rois menjalani profesi sebagai pembuat slondok sejak tahun 90an. Ia mendaftar haji pada 2011 berkat dorongan dari pelanggannya.

Baca Juga: Kisah Sukamti, Jadi TKW Selama 25 Tahun Demi Wujudkan Mimpi Ayah Tunanetra ke Tanah Suci

Diceritakan Ahmad Rois di Embarkasi Donohudan pada Jumat 24 Mei 2024, bahwa ia awalnya hanya memiliki uang Rp10 juta. Melihat kesungguhan Ahmad Rois, salah satu pelanggannya bersedia meminjamkan Rp15 juta untuk melengkapi biaya pendaftaran haji. Pinjaman itu ia lunasi selama beberapa bulan dari hasil penjualan slondok.

Perjalanan hidup Ahmad tak selalu mulus. Pada 2012, ia mengalami kecelakaan lalu lintas yang parah. Mobil menabraknya dari belakang, mengakibatkan tangannya patah dan wajahnya cacat. Ahmad harus menjalani operasi untuk memulihkan kondisi fisiknya. Meski demikian, semangatnya tak surut. Ia tetap berjualan slondok untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sisanya ia tabung untuk berangkat haji.

Baca Juga: Jemaah Haji Diimbau Laksanakan Umrah Setelah Cukup Beristirahat

Dengan tangan yang pernah patah dan wajah yang telah dioperasi, Ahmad Rois tetap memproduksi slondok dengan kapasitas 1 kwintal per hari. Slondoknya ia jual dengan harga Rp24.000 per kilogram dan dijual ke warung-warung dan pasar.

Ahmad Rois adalah modin di desanya. Tak heran, menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, para tetangga dan kerabatnya mengadakan silaturahmi untuk memberikan dukungan. Dari pertemuan itu, terkumpul uang saku sebesar Rp6 juta sebagai bekal (uang saku) Ahmad Rois selama menjalankan ibadah haji.

Ahmad Rois mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantunya.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah