Laut Natuna Utara Diduga Ada Aroma Korupsi, Mahfud Beberkan Keterlibatan Aparat Soal Minyak Subsidi!

- 14 Januari 2024, 10:59 WIB
Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD memberikan keterangan ke media
Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD memberikan keterangan ke media /Foto: Antara/

BOLTIM NEWS - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menduga ada aroma korupsi di Laut Natuna Utara atau Laut China Selatan karena tidak terkelola dengan baik.

Mahfud menyebut hal itu lantaran di Laut China Selatan atau Natuna Utara, kerap dimasuki kapal asing, namun itu hanya didiamkan saja karena disitu ada permainan korupsi.

"Di utara sana, Laut China Selatan atau Natuna Utara, laut kita itu selalu dimasuki kapal asing dan kita kadangkala diam saja karena di situ ada permainan, korupsi," kata Mahfud di Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga'an Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (12/1).

Baca Juga: Di Kota Samarinda Anies Paparkan Warga Kaltim Butuh Pendidikan dan Kesehatan, Bukan IKN

Mahfud kemudian menceritakan bahwa dirinya pernah menangkap dua kapal asing dari Iran yang menyelundupkan bahan bakar minyak (BBM) secara ilegal dan menjualnya di tengah Laut Natuna Utara.

"Kemudian ada pejabat yang bilang, wah itu enggak apa-apa, enggak boleh berlaku hukum Indonesia, berlaku Protokol Kyoto, dikembalikan saja lalu didenda Rp1 miliar'. Enggak bisa saya bilang, tangkap, dihukum," kata Mahfud.

Mahfud juga mengatakan, dirinya pernah mengirimkan lebih dari seratus kapal dari Jawa Tengah ke Laut Natuna Utara untuk mendapatkan BBM subsidi. Namun demikian, seratus kapal itu tidak mendapatkan BBM subsidi saat tiba di sana.

"Saudara, kapal saya sudah sampai di sana (Laut Natuna Utara), enggak kebagian, enggak kebagian minyak subsidi. Dicuri oleh aparat, dijual di tengah jalan. Nah yang begini nih dijual di tengah laut, dititipkan ke pom bensin, 'tolong nih dijualkan'," katanya.

Baca Juga: TKN Mengaku Tiga Provinsi ini Prabowo-Gibran Berpotensi Kalah

Sebab itu, lanjut Mahfud, seratus kapal yang dia kirimkan meminta untuk pulang kembali ke Jawa Tengah.

"Sehingga kapal-kapal dari Jawa Tengah, 'minta pulang, Pak, kami enggak dapat membeli minyak subsidi. Kami malahan rugi di sini'. Nah ini karena korupsi nih," kata Mahfud.

Mahfud kemudian menjelaskan bahwa penyelundupan BBM ilegal membuat truk pengangkut barang antarprovinsi dari Sumatera ke Jawa tertahan karena ketiadaan BBM subsidi sehingga menyebabkan keterlambatan.

"Sesudah dicek minyak subsidinya ke mana saja enggak ada yang dapat. Itu siapa? Itu aparat yang di tengah jalan bekerja sama dengan mafia-mafia lokal," beber Mahfud.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah