Din Syamsuddin Klarifikasi soal Waketum Dewan Masjid Indonesia yang Tercantum di Pertemuan NasDem

- 7 November 2023, 18:58 WIB
Din Syamsuddin dalam pertemuan dengan DPP NasDem di Tower Jakarta, Senin (6/11/2023)
Din Syamsuddin dalam pertemuan dengan DPP NasDem di Tower Jakarta, Senin (6/11/2023) /Foto: Fanpage/Partai NasDem/

BOLTIM NEWS - Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengklarifikasi adanya nama Wakil Ketua Umum DPP Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) Syafruddin, saat pertemuan bersama elit Partai NasDem di Jakarta, Senin (6/7/2023).

"Tokoh ormas Islam yang diajak bersilaturahmi adalah atas undangan, dan yang dicantumkan namanya dalam daftar adalah yang bersedia. Nama Waketum DPP Dewan Masjid diberi catatan dalam kurung tentatif atau tidak pasti," kata Din dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (7/11).

Din menjelaskan dimasukannya nama itu, berdasarkan pertemuan dengan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla di Monas pada Aksi Akbar Palestina.

"Saya memberitahu beliau (Jusuf Kalla, red), bahwa akan ada rombongan pimpinan, tokoh Ormas Islam ke DPP Partai NasDem 6 November 2023, guna menyampaikan aspirasi. Dan bertanya apakah ada wakil dari DMI yang mau ikut. Dengan menyebut mungkin Wakil Ketua Umum DMI bisa mewakili. Saya salah dalam memahami isyarat Pak JK bahwa beliau setuju," jelasnya.

Lanjut dia, ketika Partai NasDem meminta daftar nama yang akan hadir untuk keperluan penyediaan kursi tempat duduk, nama Waketum DMI dimasukkan, tapi dalam catatan tentatif atau belum pasti.

"Waktu beliau mengirim pesan, tidak akan ikut, dengan alasan tidak ikut politik praktis, daftar itu tidak segera diralat karena sudah ditulis tentatif atau tidak pasti," ungkap Din.

Din menegaskan tidak benar nama Waketum DMI dicatut, atau suatu istilah berkonotasi negatif, karena tidak ada keperluan sama sekali untuk itu.

"Saya sudah minta maaf kepada Pak Syafruddin, namun karena beliau merasa terusak reputasinya sebagai tokoh nasional dan internasional, beliau memprotes lewat media," jelasnya.

Din menyatakan memohon maaf dan sama sekali tidak mengetahui, bahwa kejadian itu akan merusak reputasinya sebagai tokoh nasional dan internasional, sebagaimana yang diberikan diberapa media.

Halaman:

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x