Buka Musrenbangnas 2024, Presiden Jokowi Minta Penggunaan Anggaran Tepat Sasaran

- 6 Mei 2024, 18:46 WIB
Presiden Jokowi pada Musrenbangnas tahun 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin 6 Mei 2024 siang.
Presiden Jokowi pada Musrenbangnas tahun 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin 6 Mei 2024 siang. /Foto: Humas Setkab/Rahmat

BOLTIM NEWS - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), didampingi Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2024. Acara tersebut digelar di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin 6 Mei 2024.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi meminta kepada para pimpinan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memastikan penggunaan anggaran agar tepat sasaran.

Baca Juga: Penyusunan RKP Tahun 2025, Jokowi: Jangan Sampai Pusat ke Kanan Daerah ke Kiri

“Kita harus betul-betul hati-hati dalam mengelola setiap rupiah anggaran yang kita miliki. Kita telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Panjang, kita telah memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah, dan masuk ke tahunan kita masing-masing juga telah memiliki Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Tetapi yang belum adalah sinkron atau tidak dengan rencana besar yang kita miliki, ini yang belum. Oleh sebab itu, sinkronisasi itu menjadi kunci,” ungkap Jokowi.

Ia menegaskan, pemerintah daerah harus berbagi tugas dengan pemerintah pusat dalam menyelesaikan pembangunan proyek-proyek pemerintah di daerah. Misalnya ketika pemerintah pusat telah membangun bendungan, maka pembangunan irigasi primer, sekunder, dan tersier yang menghubungkan ke sawah-sawah, itu menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

“Membangun pelabuhan, pelabuhan dibangun oleh Kementerian Perhubungan, tapi jalan mestinya ini daerah, jalan menuju ke pelabuhannya, meskipun hanya pendek, mungkin hanya 5 km, hanya 4 km, tidak dikerjakan. Ini yang namanya tidak sinkron, tidak seirama. Semuanya harus in line dengan tadi RPJP, RPJM, RKP, semuanya in line, kementerian sampai ke daerah itu harus segaris,” tegasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RSP-PU

Presiden juga mengingatkan kepada pimpinan kementerian/lembaga yang hadir untuk memberikan proyek pembangunan kepada daerah-daerah yang berkomitmen dan siap menyelesaikan proyek tersebut hingga tuntas. Untuk itu, sinkronisasi antara Sekretariat Daerah (Setda) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menjadi kunci dalam perencanaan pembangunan di daerah.

“Kita telah membangun bendungan sampai saat ini selama 10 tahun sudah 42 bendungan dan akan selesai mungkin 60-an insyaallah tahun ini, akan menjadi 60-an, atau kalau meleset-meleset dikit ya menjadi 54, karena yang lain dikebut tapi bisa selesai, bisa tidak, tapi pasti akan selesai insyaallah.  Kemudian jalan tol 2.049 km, jalan nasional 5.833 km selesai, pelabuhan baru 25, airport baru, bandara baru 25. Tapi ini tidak cukup, kalau jalan tol sudah dibangun Bappeda mestinya melihat disambungkan kemana, ini kan utama, poros utamanya, terus disambungkan ke mana, sambungkan ke wilayah pariwisata, sambungkan ke wilayah perkebunan, ke wilayah produktif, sambungkan ke wilayah pertanian yang produktif, sambungkan ke sentra-sentra kerajinan, itu harusnya yang mengerjakan daerah,” jelas presiden.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah