Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia 2023 Tetap Terjaga, Begini Penjelasan Menkeu

- 1 Februari 2024, 16:43 WIB
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati.
Menkeu, Sri Mulyani Indrawati. /Foto: Humas Kemenkeu

BOLTIM NEWS - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menyebutkan bahwa stabilitas sistem keuangan Indonesia triwulan IV tahun 2023 tetap terjaga, meski berada di tengah risiko perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian pasar keuangan global.

Menurutnya, tahun 2024 menjadi fase penting bagi pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sistem keuangan yang solid dan terjaga menjadikan laju ekonomi domestik masih sangat resilien.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Kabinet Indonesia Maju Sangat Solid

“Kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik secara keseluruhan pada tahun 2023 terjaga baik dan mampu mendukung pemulihan serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Mulyani dalam Konferensi Komite Stabilitas Sistem Keuagan (KSSK) di Jakarta, belum lama ini.

Sebelumnya, Menkeu selaku ketua KSSK, bersama dengan Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melakukan rapat berkala KSSK pertama di tahun 2024 pada Senin 29 Januari 2024 lalu.

Dalam pertemuan itu, menghasilkan komitmen untuk terus memperkuat koordinasi, sinergi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko perlambatan ekonomi dan berlanjutnya ketidakpastian global di tahun 2024, sekaligus juga waspada terhadap kondisi dan dinamika perekonomian domestik serta rambatan yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Kabinet Indonesia Maju Sangat Solid

“Pertumbuhan ekonomi dunia melambat dengan ketidakpastian di tengah divergensi antarnegara yang semakin melebar. Bank Dunia atau World Bank dalam Global Economic Prospect yang terbit Januari 2024 memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari sebelumnya 3% pada tahun 2022 menjadi hanya 2,6% year on year tahun 2023 dan kembali menurun melemah menjadi 2,4% pada tahun 2024 ini,” tuturnya.

Di sisi lain, indikator-indikator makro ekonomi seperti inflasi, nilai tukar rupiah, dan cadangan devisa menunjukkan stabilitas. Keseluruhan faktor ini saling terkait dan sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan daya saing ekspor, serta mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia.

Halaman:

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x