Penguatan CBP, Presiden Jokowi Minta Harga Beras di Tingkat Petani Tetap Terjaga

- 19 Januari 2024, 15:18 WIB
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024. /Foto: Humas Setkab/Agung

BOLTIM NEWS - Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), memimpin Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas mengenai ketersediaan stok beras nasional dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 18 Januari 2024.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan persnya usai menghadiri Ratas tersebut. Ia mengatakan, presiden meminta jajarannya untuk memastikan harga beras di tingkat petani tetap terjaga.

“Siang ini (rapat) bersama Pak Presiden dan beberapa menteri terkait termasuk Dirut Bulog, Pak Presiden ingin memastikan bahwa stok beras kita cukup, kemudian persiapan juga nanti untuk jelang panen, sehingga harga di tingkat petani harus tetap dijaga. Kemudian, stok beras ini cukup sampai dengan nanti peak season,” ujar Arief.

Ia mengatakan, defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton akibat dampak El Nino pada Januari hingga Februari 2024 akan dipenuhi dengan program impor beras. Pelaksanaan importasi tersebut, kata Arief, akan dilakukan sebelum panen raya.

“Tahun lalu Pak Presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi dua juta ton. Syaratnya memang harga di tingkat petani tetap dijaga baik seperti hari ini. Jadi balance itu, mudah-mudahan bisa di-cover. Lalu ada catatan, sebelum panen raya sudah harus masuk,” terangnya.

Arief menegaskan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga harga di tingkat petani. Importasi beras yang dilaksanakan untuk memastikan stok CBP yang kuat, imbuhnya, akan beriringan dengan terjaganya harga di tingkat petani.

“Kebutuhan kita satu bulan sekitar 2,5 sampai 2,6 juta ton. Dua bulan itu, akibat El Nino ini, Januari-Februari kita kekurangan sekitar 2,8 (juta ton), tapi kita akan cover dengan yang carryover 2023 dan importasi yang masuk di 2024,” tandasnya.***

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x