DPR RI: Program Insentif Bagi Petani Penting untuk Kembalikan Kemandirian Pangan

- 14 November 2023, 12:26 WIB
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan saat mengikuti Rapat Kerja Komisi IV dengan Kementerian Pertanian di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan saat mengikuti Rapat Kerja Komisi IV dengan Kementerian Pertanian di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023). / Foto: Arief/nr/

BOLTIM NEWS - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyatakan pentingnya program insentif bagi petani untuk mengembalikan kemandirian pangan. Terutama dengan adanya El Nino yang berdampak pada petani mengalami gagal panen. Sehingga, program insentif penting agar segera mengembalikan kekurangan pangan.

“Usulan yang sedang kita bahas ini sesuatu hal yang sangat baik ya, tetapi intinya adalah bahwa dampak El Nino itu cukup besar. Pertama banyak sekali petani yang gagal panen, " kata Daniel dalam Rapat Kerja Komisi IV dengan Kementerian Pertanian di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Menurut dia, biasanya petani kalau gagal panen babak belur. Dampaknya mereka enggak punya modal untuk mengembalikan modal juga susah. Sehingga ketahanan pangan menjadi semakin rawan karena jumlah impor semakin tinggi.

Karena itu, Politisi Fraksi PKB itu menilai perlu ekstra keras kerja keras untuk dapat mengembalikan kemandirian pangan sehingga ketergantungan impor semakin berkurang. Untuk perubahan tersebut, menurutnya kedepan program insentif kepada petani itu menjadi penting.

 Baca Juga: Rumah Ketua Komisi IV DPR RI Sudin Dikabarkan Digeledah KPK

“Ya insentif yang lengkap, sehingga khususnya di pangan ya, di padi, baik dari pupuk, dari bibit, dari pengolahan. Sehingga kita bikin segera mengembalikan kekurangan pangan,” jelasnya.

Selain itu, dia juga menyoroti adanya laporan mengenai dicoretnya program pertanian Pemberdayaan Petani dan Pedesaan (P2L). Dirinya menyayangkan hal tersebut, karena menurutnya di lapangan program tersebut cukup efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Cacar Monyet Merebak, Ini Penegasan Komisi IX DPR RI untuk Pemerintah

"Saya dapat laporan P2L malah dicoret yang tersisa. Mohon dikembalikan Pak Menteri soal P2L karena itu fakta di lapangan adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) ibu-ibu itu sangat produktif, mengurangi tingkat kemiskinan. Ya mereka itu benar-benar sebagai penggerak di desa,” katanya.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: DPR RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah