Pedasnya Harga Cabai Rawit, Membuat Pemilik Kantin Online Geleng-Geleng Kepala

- 16 Maret 2023, 14:12 WIB
Ilustaris Pexel/Cabai Rawit Pasar Tutuyab Boltim
Ilustaris Pexel/Cabai Rawit Pasar Tutuyab Boltim /Ilustaris Pexel/Cabai Rawit Pasar Tutuyab Boltim

Boltim News, Pikiran Rakyat – Selain ibu-ibu rumah tangga, dampak kenaikan harga cabai rawit merah dalam sepekan terakhir ini juga berimbas kepada pemilik rumah makan dan kantin online di Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut).

Mereka mengeluh kenaikan harga cabai rawit sangat berdampak sekali pada jualan mereka.

Kenaika harga cabai rawit diatas Rp100 ribu per kilogram, tak bisa mereka diucapkan dengan kata-kata, yang ada hanya kesabaran menghadapi gejolak harga cabai yang terus mengalami lonjakan harga setiap harinya.

Nurjanah salah satu pemilik kantin online mengaku terpaksa harus menaikan harga dagangannya berupa ikan dan sayur dari harga sebelumnya disebabkan mahal cabai rawit.

“Kalau harga ikan masak dan sayur tidak dinaikan, maka yang rugi kami sebagai penjual, sementara pelanggan tidak mau tahu dengan kondisi pasar yang terjadi, “ ungkap  Nurjana kepada Boltim News, Kamis 16 Maret 2023.

Ia mengungkapkan, ditengah kondisi seperti ini rasa-rasanya untuk melanjutkan usaha kantin online tidak sanggup lagi, namun karena banyaknya beban rumah tangga yang harus dipenuhi mau tidak mau terpaksa harus berjualan terus.

“Hanya pasrah dengan keadaan pasar seperti ini, “ ungkapnya.

Meskipun demikian ia berharap harga cabai rawit segera turun lagi, agar mereka sebagai pedagang online bisa lega dan dapat meneruskan usaha mereka.

“Sangat berharap sekali harga cabe segera turun, supaya usaha yang kami jalankan bisa jalan terus, “ katanya.

Halaman:

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x