Adapun untuk jumlah beras yang dipakai untuk bubur selalu bertambah. Dari tahun 1985 sekitar 15 kilogram beras per hari per pembuatan. Kemudian pada tahun 2014 menjadi 47 kilogram beras per hari. Bubur diramu dengan dicampur bumbu khas Kalimantan serta daging, dan sayuran.
Baca Juga: BMKG Dorong Langkah Kolaboratif Atasi Perubahan Iklim di WWF 2024
Dari 47 kilogram beras itu, terangnya, bisa menjadi 250 porsi-1.300 porsi. Yang 200 porsi untuk takjil masjid guna berbuka puasa yang ditambah kopi susu, kurma, dan hidangan lainnya. Sedangkan lainnya dibagikan kepada masyarakat sebelum datang waktu buka.
“Dicoba-coba kita pakai 45 kilogramg beras kok kurang, sampai sekarang akhirnya 47-48 kilogram beras,” imbuhnya.
Adapun dana untuk pembuatan bubur berasal dari alumnus Masjid Darussalam yang berada di daerah lain, seperti Singapura, Majenang, Yogyakarta, Tulungagung, Semarang, Karanganyar, dan Solo Raya.
“Yang dari Singapura memberi 1,5 ton beras, dari Pemkot Surakarta memberi 1,5 ton beras. Alhamdulillah, kita memutar dan dapat donasi,” tandasnya.***