Banjir di Grobogan yang terjadi sejak tiga hari terakhir, mengakibatkan air Sungai Lusi meluap dan menjebol delapan tanggul.
Baca Juga: Masjid Darussalam Banyumas, Bertiang Tunggal dan Berusia Lebih Dari Satu Abad
“Bulan lalu (Februari) ada 19 kecamatan terdampak banjir. Sedangkan saat ini ada 13 kecamatan dan 113 desa yang terdampak banjir, baik organisasi maupun persawahan. Ini memang menjadi perhatian kami selaku Pj Gubernur Jateng, pemerintah kabupaten, maupun pusat,” terangnya.
Ditambahkan, beberapa langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengatasi bencana alam di Jateng, antara lain mengadakan rekayasa cuaca atau teknologi modifikasi cuaca oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), rehabilitasi tanggul-tanggul, perbaikan infrastruktur jalan yang rusak, dan lain sebagainya.
Bantuan dari pemerintah pusat juga didorong masuk ke Jateng, mengingat banyaknya kejadian bencana.
Baca Juga: Berarsitektur Mirip Kelenteng, Inilah Keunikan Masjid Muhammad Cheng Hoo Purbalingga
Sementara itu, Kepala Dapur Umum, Eko mengatakan, pihaknya menyediakan sekitar 4 ribu nasi bungkus untuk warga yang terdampak banjir di Grobogan. Nasi tersebut disalurkan kepada warga untuk berbuka puasa dan makan sahur.
“Nasi yang sudah selesai dibungkus akan didistribusikan melalui ketua RW sebagai koordinator. Sehingga kami mendistribusikan hanya sampai di pos-pos, yang sudah ditentukan oleh ketua RT maupun ketua RW di masing-masing wilayah,” jelas Eko.***