Selamat Jalan Nak, Saya Yakin Gadis Cantik Bernama Zha itu Sudah Berada Dalam Taman Surga yang Indah

- 20 Januari 2024, 09:43 WIB
Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto dalam tulisan Adik Zha
Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto dalam tulisan Adik Zha /Foto: Editing Boltim News/

Belum saya ungkapkan semua pertanyaan di benak saya,  dia sudah menjelaskan tanpa henti perjumpaannya dengan Zha terakhir. Tapi ada yang membuat saya begitu curiga, yang pertama nafasnya begitu tajam, seperti bau orang yang sedang terkena ganguan pencernaan karena sakit mag. Saya diam diam menyimpulkan bahwa dia mungkin tertekan dan stres hingga terserang asam lambung tinggi.

Yang kedua, aroma badanya maaf begitu anomali (tidak normal), saya bahkan harus mengeser posisi duduk saya agar berjarak tapi bau amis tetap menyengat. Tak itu saja, saya memperhatikan gestur tubuhnya begitu gugup, dia menjelaskan juga diikuti bahasa tubuh yang begitu mencurigakan seperti mengulung ujung bawa dasternya, meremas jarinya serta matanya yang tidak begitu fokus.

Dari mikro ekspresi di wajahnya sangat terlihat dia sedang berbohong, dia mengarang cerita dan mem-framing sebuah peristiwa agar pemikiran kita akan tergiring dengan cerita peristiwa yang dia skenariokan. Sahabat saya Fiko juga memperhatikan tangan kirinya begitu tremor (bergetar) hingga beberapa kali dia harus menahan dengan tangan kanannya. Saya juga bisa begitu merasakan bahwa nafasnya begitu cepat seperti orang yang sedang berlari. Namun Kesimpulan saya saya simpan dalam kepala, sembari terus memperhatikan gerak geriknya yang begitu mencurigakan.

Sesaat kemudian Zha ditemukan dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Saat berada di puskesmas Tutuyan saya dan Kapolres Boltim, Kasat Reskrim serta Kasat Intel, tiba tiba saya mendekati Kasat Reskrim dan berbisik mengatakan dengan pelan, bahwa naluri saya mengatakan pelakunya adalah wanita. Seperti gayung bersambut Kasat juga mengatakan bahwa perkiraan awalnya mengarah ke wanita yang saya maksud dan saat itulah sebenarnya sudah mengerucut ke satu tersangka, tapi polisi begitu hati hati dalam penentuan waktu untuk mengambil tersangka sebab kondisi keluarga sedang terguncang hebat dan kerumuman masa begitu banyak. Saya sudah menduga sedari awal bersama sahabat saya Fiko, kami sepakat saat berdiskusi di dalam kendaraan bahwa wanita yang duduk di antara kami berdua itulah pelakunya. 

Saya mengucapkan istigfar saat Kapolres memberitahukan bahwa perempuan bersama saya tadi adalah pelakunya.

Seorang monster perempuan yang tanpa ampun mencabut nyawa Zha dari jasadnya dengan alasan yang begitu tidak masuk akal.

“Kita kwa suka ba bili handphone jadi kita ambe depe barang emas (saya suka beli handphone jadi saya ambil perhiasan emasnya, “ katanya saat di introgasi.

Dengan wajah datar dan tanpa penyesalan dia menceriterakan saat-saat dia mencabut nyawa gadis periang itu, satu persatu alur ceritanya saya ikuti dan sepertinya dia pengidap psycopat.

“Selamat jalan Nak. Saya sangat meyakini bahwa saat kalian membaca tulisan ini, gadis cantik bernama Zha itu sudah berada dalam taman surga yang indah, dia begitu senang, tanpa rasa takut dan sakit, dia hanya sedih mengingat ayah bundanya".

Tulisan: Bupati Boltim Doktor Kandidat Sam Sachrul Mamonto Sos, M.Si, Mantan Jurnalis Sulawesi Utara.

Halaman:

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x