Network
BOLTIM NEWS – Wali Kota Semarang, Jawa Tengah Hevearita G Rahayu menyebut kawasan yang terbakar di TPA Jatibarang berada di zona pembuangan aktif dengan sampah yang masih relatif baru.
"Masih banyak buangan sampah baru hingga di ujung barat," kata wali kota saat mengecek kondisi TPA Jatibarang di Semarang, Jumat (6/10).
Menurut dia, upaya pemadaman sudah dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran dengan bantuan kendaraan dari berbagai pihak.
Ia menuturkan api bermula dari zona 2 dengan kobaran relatif besar dan ditambah dengan kondisi angin kencang.
Baca Juga: Puluhan Pemulung Sempat Terjebak Kebakaran di TPA Jatibarang Semarang
Ia mengharapkan upaya melokalisasi sudah dilakukan untuk mengantisipasi api agar tidak membesar dan meluas. "Penyebab kebakaran belum diketahui, mungkin karena petugas terlena, sudah aman semuanya," katanya.
Sementara itu, Kepala UPTD TPA Jatibarang Semarang Wahyu Heryawan menambahkan total luas zona 2 dan 3 mencapai sekitar 5 hektare. Namun, untuk luasan area yang terbakar, kata dia, belum bisa dipastikan.
Diketahui, kebakaran melanda kawasan TPA Jatibarang Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (6/10) siang. Kebakaran melanda zona 3, kawasan yang berbeda dengan zona yang terbakar beberapa pekan sebelumnya.
Baca Juga: Pemkot Manado Minta Bantuan Pemprov Sulut dan Tiga Kabupaten Kota Tetangga untuk Padamkan TPA Sumompo
Belasan mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar TPA.
Asap putih tebal mengepul dari tumpukan sampah di zona yang berada di bagian bawah TPA. Belum diketahui penyebab awal terjadinya kebakaran tersebut.
Zubaedah, salah seorang pemulung di TPA Jaribarang, mengatakan, api diduga berawal dari bagian tengah tumpukan sampah.
Baca Juga: Tiga Hari Berturut – turut Kabupaten Boltim Alami Kebakaran Lahan di Tiga Titik
Ia mengatakan sampah di Zona 3 ini merupakan sampah lama, bukan lokasi untuk sampah baru. Sebelumnya, TPA Jatibarang Semarang terbakar pada 18 September 2023.
Lokasi yang terbakar saat itu merupakan zona bekas pabrik pupuk yang tidak aktif lagi.***
