Kepala UPTD SPAM Boltim Dinilai Banyak Janji, Sejumlah Warga Kotabunan Kecewa

- 7 Agustus 2023, 17:42 WIB
Ilustrasi air di Desa Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Boltim, Provinsi Sulut, tidak mengalir akibat stop kran yang diduga sengaja ditutup oleh oknum nakal sehingga sebagian warga setempat tak dapat menikmati air tersebut.
Ilustrasi air di Desa Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Boltim, Provinsi Sulut, tidak mengalir akibat stop kran yang diduga sengaja ditutup oleh oknum nakal sehingga sebagian warga setempat tak dapat menikmati air tersebut. /Foto: Pexels

BN, Pikiran Rakyat - Stop kran di pipa induk Dusun Dua, Desa Kotabunan, Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang dipasang oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Boltim, bermasalah.

Persoalan itu pun memicu kekecewaan sebagian warga setempat, karena air yang melintas di jalur tersebut yang menjadi sumber kehidupan mereka tidak mengalir. Diduga ada oknum nakal dengan sengaja sering menutup stop kran tersebut, sehingga air tidak dapat masuk disebagian rumah warga.

Baca Juga: Insentif Dokter di RSUD Haulussy Ambon Belum Dibayar, Pemerintah Pusat Bereaksi

Menyikapi perkara ini, Kepala UPTD PUPR Boltim, Winanda Modeong mengatakan, stop kran yang dipasang di jalur tersebut bertujuan untuk membagi debit air untuk jaringan pipa distribusi arah lapangan Kotabunan kiri maupun kanan jalan.

“Terkait aduan dari masyarakat yang berada di jaringan distribusi sebela kiri jalan (utara ke selatan), kami dari pihak UPTD SPAM sudah turun langsung ke lapangan dan kembali mengatur debit air tersebut,” ujar Modeong saat dikonfirmasi kuli tinta melalui WhatsApp, Minggu 6 Agustus 2023.

Baca Juga: Disdik Jabar Dalami Dugaan Pemalsuan Data Peserta PPDB 2023

Ia menyebutkan, menurut penuturan dan aduan kembali dari masyarakat, ada oknum yang mengotak-atik stop kran tersebut sehingga menyebabkan air jalur kiri tersebut kembali tidak mengalir.

“Untuk hal tersebut, kami UPTD memohon maaf atas kejadian tersebut. Dalam waktu dekat, kami akan selesaikan persoalan tersebut,” ucapnya.

Pernyataan Kepala UPTD SPAM ini pun dinilai banyak janji, karena sudah beberapa kali keluhan disampaikan terkait masalah tersebut namun sampai saat ini stop kran yang menjadi pemicu konflik sejumlah warga setempat tak kunjung dicabut.

Baca Juga: Hilang Misterius, Wanita Asal Meksiko Ditemukan Tewas di Jerman

“Sampai saat ini air tak mengalir, sedangkan kami juga sudah membayar kepada pihak yang mengelola air ini, tapi air berjalan hanya hari itu juga, kemudian mereka memasang stop kran di pipa induk sampai air tidak mengalir. Kami juga sudah meminta tolong untuk menyampaikan hal ini kepada Kepala UPTD SPAM PUPR Boltim, Winanda Modeong, tapi sampai saat ini cuma banyak ba janji,” kata Zein Kasim, salah satu warga setempat yang tidak menikmati air tersebut.

Nada serupa juga dilontarkan Fahri Lapadjawa. Ia mengatakan, sampai saat ini air tidak mengalir ke rumah mereka karena stop kran yang dipasang di pipa induk oleh pihak PUPR Boltim dan air hanya mengalir disebagian rumah warga.

Baca Juga: Serang Universitas Donetsk, Rusia Tuduh Ukraina Pakai Bom Tandan AS

“Mungkin air ini hanya diberikan kepada orang-orang yang dipilih tapi bukan kami, karena sampai saat ini stop kran tersebut tidak kunjung dicabut oleh pihak PUPR Boltim,” beber Lapadjawa.

Sementara itu, Rahma Paputungan yang juga merasakan dampak tersebut berharap, stop kran tersebut segera dicabut.

Baca Juga: Oposisi Denmark Protes Langkah Pemerintah Hentikan Pembakaran Alquran

“Kiapa stau ini aer nda mo ba jalang. Itu stop kran yang dorang (UPTD SPAM) ada pasang kong nda mo cabut jo,” tandasnya.

Diketahui, sebelumnya Kepala UPTD PUPR Boltim, Winanda Modeong mengatakan mereka akan mencabut stop kran tersebut pada Kamis 3 Agustus 2023 sehingga air bisa mengalir disebagian rumah warga, namun sampai saat ini tak kunjung datang dengan berbagai “alasan”.***

Editor: Gazali Ligawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah