Akibat Flu Babi Afrika, Peternak Merugi, Segini Harga Jual Dipasaran

- 1 Agustus 2023, 16:01 WIB
Kasus 'African Swine Fever' (ASF) yang masuk ke Sulut direspon kepanikan peternak dengan menjual daging babi lebih murah dari harga biasanya
Kasus 'African Swine Fever' (ASF) yang masuk ke Sulut direspon kepanikan peternak dengan menjual daging babi lebih murah dari harga biasanya /Foto: Ilustrasi ternak babi. ANTARA

BN, Pikiran Rakyat – Angka kematian ternak babi yang terinfeksi virus flu babi Afrika di Sulawesi Utara (Sulut) telah mencapai 100 persen. Hal ini tentu menimbulkan dampak kerugian ekonomi secara signifikan.

Kasus African Swine Fever (ASF) atau virus flu babi afrika yang masuk ke Sulut direspon kepanikan peternak dengan menjual daging babi lebih murah dari harga biasanya.

Yang sebelummnya di pasar tradisional biasanya dijual seharga Rp60-65 ribu per kilogram, sementara setelah kasus ini ditemukan di Sulut harganya turun jauh mencapai Rp25-30 ribu per kilogram.

Meski demikian, pemerintah tak tinggal dan berupaya menangani kondisi tersebut.

Senator Dewan Perwakilan Daerah RI dari Sulawesi Utara, Stefanus BAN Liow mengatakan untuk mengatasi permasalahan tersebut, kini pemerintah sedang melakukan uji vaksin flu babi di Komisi Keamanan Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI telah menyebutkan vaksin tersebut masih diuji oleh KLHK karena mengandung produk rekayasa genetic, “ kata Stevanus yang dilansir dari Antara, Minggu 30 Juli 2023.

"Vaksin dan obat yang akan dipakai di Indonesia sesuai mekanisme dan aturan harus diuji terlebih dahulu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Menurut senator itu, memang vaksin belum ditemukan di dunia, sehingga edukasi peternak termasuk menjaga kebersihan kandang dan ternak menjadi utama.

"Harus juga dilakukan pengetatan lalu lintas ternak di pintu-pintu masuk menuju ke Sulawesi Utara," ujarnya.

Dia pun menyayangkan indikasi masuknya flu babi ke Sulut melalui jalan-jalan tikus setelah pemerintah daerah dan petugas keamanan memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk atau perbatasan.***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x