Gunakan Seutas Tali, Perangkat Desa ini Habisi Nyawanya Sendiri di Atas Pohon Matoa

18 April 2023, 09:25 WIB
Korban AB ditemukan di temukan tewas di atas pohon matoa dengan seutas tali /Foto: Polsek Nuangan

BN, Pikiran Rakyat – Azhar Bumbunan (28) Warga Desa Nuangan Satu, Kecamatan Nuangan, Bolaang Mongondow Timur, tega menghabisi nyawanya sendiri dengan seutas tali lalu menggantung diri di atas Pohon Matoa di Perkebunan Desa Nuangan, Senin (17/4/2023).

Sontak saja, aksi nekat bunuh diri Azhar membuat warga se Kecamatan Nuangan kaget, karena Azhar adalah sosok yang baik dan suka bermasyarakat.

Azhar bahkan tercatat sebagai perangkat desa Nuangan Satu serta Ketua Sekretariat PPS Nuangan Satu.

Namun, kematian Azhar dengan cara jalan pintas membuat seluruh keluarga, teman, kerabat dan warga Nuangan Bersatu tak habis pikir.

Baca Juga: Innalillahi Wainnailaihi Rajiun, Seorang Perangkat Desa Ditemukan Tewas Gantung Diri

“Tidak menyangka Azhar meninggal dengan cara seperti ini. Tentu kami merasa kehilangan seorang Azhar yang begitu baik dengan semua warga disini, “ tutur warga Nuangan, Selasa (18/4/2023).  

Disi lain kematian Azhar membuat duka yang sangat mendalam bagi seluruh keluarganya, terutama Usman Bumbunan (58) yang tak lain adalah ayah Almarhum.

Baca Juga: Seorang Anak Laki-Laki Ditemukan Tak Bernyawa di Dermaga Kotabunan. Ayah Korban Syok Berat  

Pasalnya, selain anak, Azhar juga adalah partner kerja Usman dipemerintahan Desa Nuangan Satu, karena Azhar sendiri seorang perangkat desa, sedangkan Usman ayahnya sebagai Sangadi (Kepala Desa) Nuangan Satu.

Sehingga tentu duka mendalam sangat dirasakan oleh Usman bersama seluruh keluarganya.

Kronologi Kejadian

Usman (ayah korban) seperti disambar petir disiang bolong karena mendapati putranya Azhar ditemukan dalam keadaan tak bernyawa diperkebunan Nuangan dengan posisi gantung diri di atas Pohon Matoa, pada Senin sekira pukul 15.15 WITA sore.

Belum diketahui secara pasti penyebab aksi nekat Azhar, namun aksi bunuh diri itu membuat duka yang sangat dalam bagi keluarga besar Usman Bumbunan, karena tinggal beberapa hari lagi menghadapi lebaran idul fitri, namun tiba-tiba dikagetkan dengan kematian anaknya.

Baca Juga: Dua ASN Ditangkap Polisi. Ini Penyebabnya

Kapolsek Nuangan, Iptu Luster Simanjuntak, S.H, mengatakan kejadian ini diketahui pertama kali oleh Usman Bumbunan yang tak lain adalah ayah korban.

“Ayah korban yang menemukannya langsung. Pada saat di temukan mayat tersebut dalam posisi telah tergantung di Pohon Matoa yang berada di depan sabuah (rumah kebun), “ kata Iptu Luster, kepada BN Pikiran Rakyat.

Menurut Kapolsek  Iptu Luster, dalam keterangan ayah korban bahwa pada hari Senin tanggal 17 April Almarhum sebagai korban berpamitan kepada ayahnya dan meminta surat kuasa untuk membuat kartu ATM miliknya yang telah terblokir.

Baca Juga: Seorang Anak Laki-Laki Ditemukan Tak Bernyawa di Dermaga Kotabunan. Ayah Korban Syok Berat

Berangkatlah Almarhum ke Tutuyan Ibu Kota Boltim, beberapa menit kemudian Almarhum kembali lagi ke rumah untuk mengambil sampah yang ketinggalan dan langsung pergi lagi.

Namun setelah beberapa jam, korban tak kunjung balik ke rumah, saat itu pula orang tua Almarhum menyusul ke Tutuyan mencari keberadaan anaknya yang belum juga kembali ke rumah.

Baca Juga: Pantai Kotabunan Makan Korban, Seorang Bocah Ditemukan Tak Bernyawa

Terbenak dipikiran ayah korban, kemungkinan Almarhum sudah singgah di perkebunan yang berada di jln trans Desa Nuangan.

Setibanya saksi yakni orang tua korban diperkebunan, yang ditemukan pertama di sabuah atau rumah kebun adalah handphon dan rokok Almarhum. Ketika saksi berbalik, langsung melihat Almarhum telah meninggal gantung diri di pohon matoa yang berada didepan sabuah.

“Begitu kronologi meninggalnya korban, menggunakan seutas tali lalu menggantung diri di atas pohon matoa, “ tutur Iptu Luster.

Baca Juga: Seorang Anak Laki-Laki Ditemukan Tak Bernyawa di Dermaga Kotabunan. Ayah Korban Syok Berat

Lanjut Kapolsek, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis UPTD Puskesmas Nuangan melalui Dr. Arsenius Agung Angkawijaya bahwa tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah/Almarhum dan murni gantung diri.***

Artikel ini telah terbit di BN Pikiran Rakyat dengan Judul Baca Juga: Innalillahi Wainnailaihi Rajiun, Seorang Perangkat Desa Ditemukan Tewas Gantung Diri

Editor: Faruk Langaru

Tags

Terkini

Terpopuler