Network
Karya: Gazali Ligawa, November 2016
BN, Pikiran Rakyat - Aku memintamu tetap dalam perahu besar itu, perahu yang menampung segenap cintaku sekaligus badai megabarkan perahu itu akan segera tenggelam sebelum mencapai tepian yang hanya sebatas titik.
Aku memang tak punya dayung tuk membawamu pergi melayari lautan pengorbanan ini, kubiarkan jiwamu berenang dalam ilusi waktu agar bisa kau nikmati segenap perasaan sekaligus kehilafanku.
Baca Juga: Hujan Malam: Menyaksikan Keindahan Dalam Gelapnya
Maafkan aku telah menodai perahu suci ini, namun jangan kau hancurkan semuanya, aku mohon berhentilah menangis di mataku, sebab di hatiku tangismu membuat laut mengering.***
