Sepuluh Tempat Wisata Paling Bersejarah di Manado, Ada Kampung China, Goa Jepang Hingga Manado Tua

20 Juni 2024, 10:50 WIB
Gereja Sentrum, Gereja tertua di Kota Manado /(Dok: Hotel Aston Mando)/

BOLTIM NEWS - Manado, ibu kota Sulawesi Utara, tidak hanya terkenal dengan keindahan alamnya tetapi juga memiliki beragam tempat wisata bersejarah yang menarik untuk dikunjungi. Gereja Sentrum, yang merupakan salah satu gereja tertua di Manado, menawarkan pemandangan arsitektur kolonial yang memukau dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota ini.

Selain itu, pulau Manado Tua juga menjadi destinasi favorit bagi wisatawan yang ingin merasakan keindahan alam sekaligus menelusuri jejak sejarah. Pulau ini menyimpan banyak cerita tentang masa lalu, dari peninggalan arkeologi hingga kisah kehidupan masyarakat lokal yang kaya akan budaya.

Dengan kombinasi unik antara sejarah dan alam, Manado menjadi destinasi yang sempurna bagi para pelancong yang ingin mengeksplorasi lebih dalam tentang warisan budaya Sulawesi Utara.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut sepuluh tempat wisata bersejarah di Manado yang wajib dikunjungi:

1. Gereja Sentrum Manado

Tampak Gereja Sentrum Manado begitu Megah (foto: Hotel Aston Manado)

Di pusat Kota Manado terdapat sebuah gereja bernama Gereja Sentrum Manado atau lengkapnya Gereja Meshii Injil di Minahasa (GMIM) Sentrum Manado. Menurut sejarah, gereja tertua di Manado ini telah berdiri sejak tahun 1677.

Arsitekturnya yang klasik dan suasananya yang tenang menjadikan gereja ini tempat yang tepat untuk mengenang masa lalu.

2. Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara

Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara (Foto: Istimewa)

Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara merupakan museum umum yang terletak di Desa Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado. Perkembangan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Utara disebabkan oleh ditemukannya sejumlah besar benda keramik oleh seorang warga bernama Bola Lensun.

Museum ini menyimpan berbagai koleksi artefak, mulai dari benda prasejarah hingga zaman kolonial. Mengunjungi museum ini akan memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan budaya Sulawesi Utara.

3. Monumen Perang Dunia II

Monumen Perang Dunia II berdekatan dengan Gereja Sentrum Manado (foto: Istimewa)

Monumen Perang Dunia II di Manado Sulawesi Utara merupakan monumen yang dibangun pada tahun 1946 hingga 1947 oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. Van de Bosch.

Monumen ini dibangun untuk mengenang Perang Dunia II, baik pihak Sekutu, pihak Jepang, maupun rakyat pada masa Perang Dunia II. Tugu ini belum sempat diresmikan sehingga belum ada prasasti yang menyebutkan namanya.

Monumen Korban Perang Dunia II masih berdiri di samping Gereja GMIM Sentrum, Manado, Sulawesi Utara.

4. Kampung China

Semarak Mooncake and Food Festival di Kampung China Manado (Foto: KBRN/RRI)

Kawasan ini menjadi bukti keberadaan masyarakat Tionghoa di Manado sejak abad ke-18. Di sini, Anda bisa menemukan bangunan kuno dengan arsitektur khas Tiongkok serta berbagai toko dan restoran yang menawarkan masakan tradisional.

Lokasi atau alamat Kampung China berada di Jalan D.I Panjaitan No.48-6, Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara.

5. Taman Kesatuan Nasional (TKB)

Taman Kesatuan Bangsa

Taman ini menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas di Manado. Di sini terdapat beberapa monumen dan prasasti yang menceritakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Taman Kesatuan Bangsa terletak di jantung kota Manado, sambil berjalan-jalan di sekitar kota Manado Anda juga bisa mampir dan melihat keindahan TKB.

6. Klenteng Ban Hin Kiong

Klenteng Ban Hin Kion di Manado (Foto: Google)

Klenteng Ban Hin Kiong merupakan salah satu klenteng tertua di Manado yang didirikan pada tahun 1819. Pembangunan rumah abu yang merupakan bagian dari kompleks candi ini dilanjutkan pada tahun 1839.

Kelenteng Ban Hin Kiong mempunyai nilai sejarah dan budaya yang tinggi, menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya Tionghoa di Manado.

Jika Anda berada di Manado saat bulan Kamariah, Anda bisa menyaksikan Parade Tradisional Tiongkok yang menampilkan berbagai atraksi Budha.

Salah satu atraksi yang paling menarik adalah Ince Pia, di mana seseorang memotong-motong tubuh dan mengiris lidahnya dengan pedang tajam serta menusuk pipinya dengan jarum besar tanpa terluka.

Klenteng Ban Hin Kiong terletak di Jalan DI Panjaitan, Calaca, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara. Tempat ini menjadi destinasi wisata menarik bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh sejarah dan budaya Tionghoa di Manado.

7. Makam Pahlawan Tuanku Imam Bonjol

Makam Tuanku Imam Bonjol (Foto: Wikipedia

Makam Tuanku Imam Bonjol merupakan makam pahlawan nasional yang terletak di Desa Lotta, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, lokasinya juga tidak jauh dari Kota Manado.

Tuanku Imam Bonjol meninggal dalam pengasingan di Minahasa pada tanggal 8 November 1854. Makam ini menjadi tempat bersejarah yang menggambarkan perjuangan dan pengorbanan seorang pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

8. Goa Jepang

Goa Jepang di Kota Manado (Foto: Istimewa)

Goa Jepang adalah destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah. Goa Jepang tersebar di beberapa wilayah Kota Manado, seperti Kelurahan Singkil Satu, Tanjung Batu, Titiwungen Selatan, Pakowa, Tikala Ares, dan Kairagi. Salah satu Goa Jepang yang masih terpelihara dengan baik terletak di Jalan Lorong Bukit, Kelurahan Tikala Ares, Kecamatan Tikala.

Goa ini memiliki dua pintu masuk dan menyerupai terowongan dengan dinding beton. Di dalamnya terdapat sebuah kamar kecil dan meja yang terbuat dari batu, menambah kesan historis tempat ini. Terowongan tersebut memiliki jalan tembus yang menghubungkan dengan jalan raya di sebelah kanan goa.

Goa Jepang ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata sejarah yang unik tetapi juga pemandangan yang menarik sepanjang perjalanan menuju lokasi.

9. Patung Toar Lumimuut

Patung Toar Lumimuut di Kota Manado (Foto: Istimewa)

Patung Toar Lumimuut berlokasi di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, sekitar 1,5 km dari pusat kota Manado atau dapat ditempuh dalam 10 menit dengan angkutan darat. Patung ini berdiri gagah menyapa warga Kota Manado, seakan mengingatkan kita pada legenda Minahasa yang sarat makna.

Patung Toar Lumimuut mengingatkan pada sejarah orang Minahasa, yaitu tentang seorang putri bernama Karema yang mengucapkan doa di depan sebuah batu karang. Tiba-tiba batu karang itu terbelah dan keluarlah seorang wanita cantik yang diberi nama Lumimuut, yang artinya tercipta dari batu karang.

Patung ini tidak hanya menjadi simbol budaya dan sejarah, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menarik banyak pengunjung untuk mengenal lebih dalam tentang kisah dan tradisi Minahasa.

10. Manado Tua

Pulau Manado Tua (Dok: Wikipedia)

Ketika berbicara tentang Manado, Bunaken sering kali menjadi bintang utama dengan sejuta pesona bawah lautnya. Namun, tahukah Anda bahwa Pulau di Sulawesi Utara ini menawarkan keindahan yang tidak kalah menakjubkan.

Pulau yang disebut Manado Tua ini menjadi salah satu destinasi yang harus dijelajahi ketika berada di Manado.

Pulau ini menyimpan banyak kejutan yang tak boleh dilewatkan. Keindahan bawah lautnya begitu memukau, sehingga siapa pun yang berkunjung akan terpesona. Pulau ini juga merupakan bagian dari Taman Nasional Bunaken, menjadikannya tempat yang sempurna untuk menikmati wisata laut dan sejarah sekaligus.

Mengunjungi tempat-tempat tersebut, tidak hanya memberikan pengalaman wisata yang efektif tetapi juga memperkaya pengetahuan tentang sejarah dan budaya Manado dan Sulawesi Utara secara keseluruhan.

***

 

 

Editor: Faruk Langaru

Tags

Terkini

Terpopuler