Mendagri Tegaskan Pentingnya Merawat Kerukunan di Tengah Keberagaman

12 April 2023, 19:51 WIB
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian /Foto Kemendagri

Boltimnews, Pikiran Rakyat - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya masyarakat Indonesia merawat kerukunan di tengah masyarakat. Menurutnya, tak banyak negara seperti Indonesia yang memiliki banyak keberagaman, tapi bisa bertahan dalam waktu yang lama.

Hal tersebut disampaikan Mendagri pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya (Ekososbud) yang digelar di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa 11 April 2023.

Baca Juga: Sidang Banding, Ferdy Sambo Tetap Divonis Hukuman Mati

“Tidak banyak negara bangsa yang memiliki keragaman sedemikian banyaknya seperti Indonesia, tidak banyak. Dan tidak banyak negara yang mampu merawatnya untuk tetap menjadi satu kesatuan, unity in diversity, tidak banyak,” ujar Tito dikutip dari laman resmi Kemendagri, Rabu 12 April 2023.

Ia menuturkan, keberagaman merupakan sabuah kekayaan bagi bangsa Indonesia. Namun disamping itu, keberagaman juga merupakan potensi konflik. Semakin tinggi keberagaman, maka potensi konflik tersebut perlu dikelola agar tidak menjadi pecah.

“Kita sudah melihat bagaimana kasus-kasus negara yang pecah,” terangnya.

Tito menyebutkan, salah satu cara untuk membuat suatu kelompok menjadi solid yaitu dengan mengangkat semua persamaan yang dimiliki kelompok tersebut.

Baca Juga: Cegah Konflik Sosial, Mendagri Minta Kepala Daerah Perkuat Koordinasi

“Kebersamaan-kebersamaan sehingga kita menjadi warga negara Indonesia. Seperti tadi menyanyikan lagu Indonesia Raya akan menyatukan kita, kemudian berbicara mengenai dasar platform negara pancasila yang didirikan oleh founding father kita, itu menyatukan kita,” ungkap Mendagri.

Ia menekankan, upaya mencegah perpecahan lebih baik dibanding menanganinya bila sudah terjadi, sebab penanganan tersebut membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Biaya ini bukan hanya dalam arti uang, tapi juga salah satunya menyangkut biaya sosial.

“Bisa menjadi satu bangsa dari tahun 45 sampai 2023 selama 77 tahun mau 78 tahun, itu tidak banyak negara yang bisa survive selama ini dalam keberagaman yang luar biasa dan itu harus kita rawat, harus kita jaga dan kita harus terus antisipasi. Jangan kemudian kita lengah,” tandasnya.***

Editor: Gazali Ligawa

Tags

Terkini

Terpopuler