Sejarah Isra Miraj, Kisah Haru Rasulullah SAW Saat Perjalanan Menuju Langit Ketujuh

- 8 Februari 2024, 02:46 WIB
Ilustrasi. Masjid yang indah
Ilustrasi. Masjid yang indah /foto : pixabay

 

BOLTIM NEWS - Peristiwa Isra Miraj adalah momen penting dalam sejarah Islam yang memperingati perjalanan malam Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, mencapai langit ke tujuh.

Peristiwa Isra Miraj jatuh pada tanggal 27 Rajab pada tahun kedelapan masa kenabian.

Pada tahun 2024, Isra Miraj terjadi pada hari Kamis,8 Februari, dan ceritanya terdapat dalam surat Al Isra di Al-Qur'an.

Pada kesempatan ini, Allah SWT memutuskan untuk memberikan wahyu-Nya secara langsung kepada Nabi Muhammad SAW, yang biasanya disampaikan melalui Malaikat Jibril.

Isra Miraj sebenarnya terdiri dari dua kejadian terpisah, bukan hanya satu peristiwa, yang terjadi pada waktu yang berbeda.

Isra merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sementara Miraj mengacu pada perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Bumi ke langit ke-7 dan kemudian ke Sidratul Muntaha, di mana ia bertemu langsung dengan Allah SWT untuk menerima perintah tentang salat.

Baca Juga: 3 Amalan Malam Isra Miraj yang Dianjurkan Bagi Umat Muslim

Awalnya, Rasulullah diperintahkan untuk menjalankan 50 kali salat.

Namun, karena khawatir umatnya tidak mampu menjalankan salat sebanyak 50 kali dalam sehari, Rasulullah memohon keringanan kepada Allah SWT, sehingga hanya perlu menjalankan perintah salat lima kali dalam sehari semalam.

Ilustrasi. Seseorang sedang berdoa kepada Allah SWT
Ilustrasi. Seseorang sedang berdoa kepada Allah SWT foto: pixabay

Pertemuan Rasulullah SAW dengan Para Nabi Terdahulu

Dalam ringkasan Isra Miraj ini, Rasulullah menemui berbagai nabi pada setiap langit yang dilaluinya. Mulai dari Nabi Adam AS di langit pertama, kemudian Nabi Isa AS dan Nabi Yahya AS di langit kedua, Nabi Yusuf AS di langit ketiga, dan Nabi Idris di langit ke-4. Di langit kelima, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun. Namun, suasana berubah ketika Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa AS, yang tidak sepenuhnya penuh kebahagiaan seperti pertemuan sebelumnya.

Nabi Musa merasa menyesal karena tidak dapat memanfaatkan usianya yang panjang untuk memimpin umatnya menuju ketaatan kepada Allah SWT sepenuhnya.

Baca Juga: Masjid Al Akbar Surabaya yang Punya Banyak Manfaat Bagi Warga Jatim

Nabi Musa menangis saat menyaksikan Nabi Muhammad, yang meskipun lebih muda, memiliki jumlah umat yang lebih besar masuk surga daripada umatnya sendiri. 

Itulah kisah dibalik Isra Miraj yang dapat menjadi teladan bagi umat Muslim.***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah