Pj Gubernur NTB Mengaku Siap Mundur dari Jabatan, Demi Hal ini

- 9 April 2024, 21:11 WIB
Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Lalu Gita Ariadi (kiri) bersama mantan Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwansyah (kanan) saat memenuhi undangan Partai Golkar di DPP Partai Golkar di Jakarta
Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Lalu Gita Ariadi (kiri) bersama mantan Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwansyah (kanan) saat memenuhi undangan Partai Golkar di DPP Partai Golkar di Jakarta /Dok: Antara/

BOLTIM NEWS – Penjabat Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi mengaku siap mundur dari jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur NTB apabila namanya benar-benar diusung maju menjadi calon gubernur.

"Kalau nanti prosesnya ada ‘deal dan sesuai serta akhirnya saya ter-usung, maka konsekuensi logis-nya saya mundur. Pasti saya mundur," tegas Gita di Mataram, Selasa (9/4/24).

Gita mengakui seluruh Penjabat (Pj) kepala daerah sudah dikumpulkan melalui video conference oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Dalam pertemuan tersebut disampaikan boleh Pj Kepala Daerah maju sebagai calon gubernur asalkan dengan catatan harus mundur dari jabatannya sebagai Pj Gubernur.

"Pak Tito bilang boleh Pj melanjutkan ikhtiar tapi saat mendaftar tidak ada Pj yang mendaftar. Makanya kalau ada minat silahkan tapi mundur," terang Gita atau akrab disapa Miq Gite.

Namun, kata Miq Gite, terkait regulasi mekanisme pengunduran Pj tersebut sedang dalam proses penyusunan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Jadi nggak perlu desak atau menuntut saya mundur. Pasti pada saatnya saya akan mundur," katanya.

Miq Gite membantah, jika kehadirannya  di DPP Golkar untuk memenuhi undangan sebagai orang non kader karena namanya masuk dalam rekomendasi Partai Golkar untuk maju dalam kontestasi Pilkada Gubernur NTB.

"Undangan itu dari Golkar untuk kader dan non kader. Maka saya menggunakan undangan non kader itu untuk berangkat. Jadi kalau ada yang bilang saya politik praktis tentu tidak," ujar orang nomor satu di NTB ini.

"Karena kedatangan ke Golkar bukan dalam rangka mengurus KTA. Jadi kalau politik praktis ditandai dengan keanggotaan. Tapi saya itu tidak, tapi mengundang kader dan non kader atau masyarakat," sambung Miq Gite.

Oleh karena itu, lanjutnya, kehadirannya di DPP Partai Golkar dalam kapasitas masyarakat non kader yang diundang. Miq Gite kemudian Hal ini menganalogikan pertemuannya tersebut pada pemudik Lebaran, di mana berlomba-lomba partai politik ikut menyediakan bus gratis untuk pemudik. Namun, bus gratis tersebut tidak saja diperuntukkan kepada anggota/kader melainkan juga masyarakat umum.

"Andai ASN mau mudik karena tidak ada bus warna ini itu berarti tidak mudik. Tapi esensi-nya kita mau mudik. Golkar tidak mengatakan undangan mudik untuk kader saja tapi juga untuk non kader," ucap Miq Gite.

Namun demikian, terlepas dari itu semua dan meski telah dipanggil DPP Golkar, Miq Gite mengaku tidak ingin terlalu besar kepala. Sebab, proses untuk bisa maju dan diusung Partai Golkar masih panjang dan diukur melalui hasil survei.***

Editor: Faruk Langaru

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x