Kepala Daerah di Jatim dan Jateng Dicopot! Hasto: Mereka Diintimidasi

- 14 Januari 2024, 17:32 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto Berikan keterangan kepada media
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto Berikan keterangan kepada media /Foto:Antara/

BOLTIM NEWS – Sejumlah Penjabat (Pj) kepala daerah di Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) kabarnya dicopot dari jabatan lantaran tak berpihak kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Ia mengklaim, sejumlah penjabat (Pj) kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dicopot karena tidak mau berpihak ke Prabowo- Gibran.

Menurutnya, kepala daerah yang dicopot itu diminta untuk berpihak ke Prabowo-Gibran. Meski demikian, mereka tetap ingin independen menjelaskan tugasnya.

Baca Juga: Selain jaga Rumah Sendiri, Ini Alasan Ganjar Rajin Berkampanye di Jateng dan Jawa Timur

"Ada Pj-pj yang sebenarnya netral tetapi kemudian karena tidak mau menjalankan suatu keberpihakan kepada 02 (Prabowo-Gibran), itu diganti. Itu terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah, juga di Jawa Timur," ujar Hasto di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/1/2024).

Dia meyakini tindakan-tindakan intimidasi yang digunakan oleh kubu Prabowo-Gibran seperti mencopot Pj kepala daerah tidak akan berpengaruh. Sebab, masyarakat Indonesia yang menyaksikan berbagai intimidasi malah akan berbalik melawan Prabowo-Gibran.

Hasto mengingatkan bahwa banyak masyarakat yang mempercayai mitologi Ratu Adil. Oleh sebab itu, ketika rakyat ditekan malah akan memberikan perlawanan.

Baca Juga: TKN Mengaku Tiga Provinsi ini Prabowo-Gibran Berpotensi Kalah

"Saat ini ada fenomena unspoken voters (pemilih yang belum menentukan pilihan, mereka akan menyampaikan suaranya kepada Ganjar-Mahfud pada saat ke TPS (tempat pemilihan suara). Kekuatan diam ini yang menjadi kunci dari kemenangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud," katanya.

Sebelumnya, Hasto juga mengungkapkan calon presiden Ganjar Pranowo rajin berkampanye di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena di dua provinsi pendukungnya banyak menerima intimidasi.

Bentuk intimidasi yang dimaksudnya terjadi kepada kepala desa. Bahkan, intimidasi itu sudah bersebaran di media sosial berbagai rekaman yang menunjukkan oknum-oknum TNI, Polri, Kejaksaan yang menunjukkan ketidaknetralan.***

Editor: Faruk Langaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah